Peredaran Narkoba Banyak Memakai Jalur Laut, Ada 34 Wilayah Rawan di Jakarta Utara

Peredaran Narkoba Banyak Memakai Jalur Laut, Ada 34 Wilayah Rawan di Jakarta Utara

Ilustrasi Kapal Nelayan --

Apalagi kalau ada kegiatan operasi, barang ditahan, lalu berkurang. "Tentu ada hukum ekonomi ya, semakin langka semakin mahal," kata Bambang.

"Jadi narkoba seperti itu, ada peminatnya, ada yang mencari, ada yang mencari untung. Ini luar biasa membutuhkan komitmen," kata  Bambang.

Tekanan pekerjaan, tingginya biaya hidup dan berbagai tekanan lain di perkotaan terkadang membuat orang menjadi tegang, hingga berpotensi melarikan ketegangan itu ke narkoba.

(BACA JUGA:Warga Jakarta Utara di 9 Titik Waspadai Banjir, BPBD DKI: Genangan Ditargetkan Surut Dalam Waktu Cepat)

Peredaran narkoba saat ini masih paling banyak memakai jalur laut. "Di Jakarta Utara, ada 34 kawasan yang harus diantisipasi BNN karena menjadi daerah rawan peredaran narkoba," katanya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Abdi Widodo Subagio mengingatkan pegawainya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri mengenai bahaya narkoba.

Dia mengatakan, efek samping dari penyalahgunaan narkotika bukan hanya pada kerusakan mental individu yang menggunakan, tetapi efeknya jauh lebih besar, baik dari sosio-kultural, degradasi moral dan lainnya.

(BACA JUGA:Ular Pelangi di Palmerah Jakarta Barat Tak Berkutik saat Dikepung Petugas, Pemilik Rumah Bisa Bernafas Lega)

"Yang paling besar adalah efek ke perekonomian," kata Abdi Widodo usai Badan Narkotika Nasional (BNN)

Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Priok bersyukur pegawai Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok mendapat pencerahan dari BNNK Jakarta Utara mengenai prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Abdi Widodo mendukung penjelasan KepalaBNNK Jakarta Utara (Jakut) kepada pegawai Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok agar tercipta komitmen yang sama dalam rangka menciptakan wilayah pemerintahan yang bersih dari narkoba (Bersinar).

"Saya berharap setelah mendapat sosialisasi, kami bisa menjadi mediator atau kader-kader di lingkungan keluarga, di lingkungan sosial masyarakat kami sebagai aparatur sipil negara, kami menjadi model/contoh dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkotika," kata Widodo.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: