Tangerang

Tiga Menteri Hadiri UPH Festival, Ajak Mahasiswa Baru Persiapkan Diri Menuju Indonesia Emas

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Tiga menteri di jajaran kabinet Indonesia Maju turut hadir dalam kemeriahan penyambutan mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH). 

Ketiga menteri tersebut yakni Menlu Retno Sumardi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkominfo Johnny G Plate.

(BACA JUGA:Ketua Banggar DPR Dorong Pemerintah Realokasi Anggaran Subsidi: Untuk Menekan Dampak Inflasi)

(BACA JUGA:Gegara Suara Sayang di Rapat Komisi III Dengan Kapolri, Pandji Pragiwaksono Beri Komentar 'Mak Jleb')

Ketiganya hadir sebagai narasumber bagi 4.000 mahasiswa baru UPH dalam acara Distinguished Guest Speaker (DGS) yang digelar di UPH Karawaci Tangerang, Jumat 26 Agustus 2022.

Ketiga narasumber tersebut mengajak mahasiswa baru untuk menjadi pemimpin masa depan yang berdampak dan mampu melalui berbagai tantangan untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Mengawali paparan, Retno Marsudi menjelaskan bagaimana posisi Indonesia di mata dunia saat ini.

Diutarakannya, Implementasi politik luar negeri bebas aktif yang dilakukan oleh Indonesia telah mengantarkan Indonesia menjadi solusi permasalahan dunia.

(BACA JUGA:Sri Mulyani: 68 Persen Konsumsi Elpiji 3 Kilogram Dinikmati Orang Kaya)

(BACA JUGA:Sri Mulyani Bandingkan Subsidi Energi Rp502 T Setara dengan Pembangunan 3.333 Rumah Sakit)

Hal ini terbukti dengan terpilihnya Indonesia untuk memegang Presidensi G20, upaya penyelesaian konflik perang Ukraina-Rusia, dan kemampuan Indonesia dalam mengelola kawasan Indo pasifik.

Terkait Indo Pasifik, Retno juga menjelaskan bahwa atas inisiatif Indonesia, Asean berhasil mengeluarkan Asean Outlook in The Indo Pacific (AOIP) yang mengedepankan paradigma kolaborasi dan dialog secara inklusi.

“Pada akhirnya politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia membuahkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Kepercayaan dan kehormatan terhadap Indonesia ini perlu dijaga dan masa depan Indonesia ada di tangan rekan-rekan mahasiswa yang akan melanjutkan perjuangan menuju Indonesia Emas 2045," paparnya

"Kalian dididik untuk untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang akan berperan bagi kemajuan Indonesia. Jadi mari bersama-sama kita rayakan dan hormati kebhinekaan kita, bersama-sama kita majukan Indonesia," tambah Retno

(BACA JUGA:Selamat ya, 6 Instansi Dinobatkan Sebagai Juara The Asset Manager 2022)

(BACA JUGA:Dana Pembebasan Lahan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Tembus Rp3,40 Triliun)

Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak mahasiswa baru UPH untuk melihat pencapaian bangsa Indonesia.

Dari sisi pencapaian, Indonesia merupakan salah satu dari lima (5) negara terbaik di dunia yang mampu menanggulangi Covid. Hal ini bisa dicapai karena Indonesia telah melakukan vaksinasi massif dengan total 86.6 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin dan memiliki imun yang baik.

Kemudian Airlangga juga menjelaskan bahwa hingga saat ini Indonesia masih mampu menjaga nilai inflasi di bawah 5 persen. Saat ini Indonesia tengah mendorong tercapainya transformasi digitalisasi bagi kemajuan Indonesia, hal ini dibuktikan dengan hadirnya digitalisasi kartu pra kerja dan juga teknologi layanan kesehatan yaitu Telemedicine.

Airlangga juga menyoroti tantangan bangsa Indonesia yang harus dihadapi bersama, yaitu bonus demografi.

(BACA JUGA:Putri Candrawathi Datangi Bareskrim dengan Kerudung Hitam, Said Didu: Setau Saya Non Muslim)

(BACA JUGA:Sudah Dibantu Kasus Brigadir J Malah Jokowi Diserang, Kamaruddin Simanjuntak Auto Dinyinyirin Netizen)

“Bonus demografi adalah masa dimana demografi Indonesia didominasi oleh masyarakat usia produktif yaitu usia 15-65 tahun. Bonus demografi dirasakan Indonesia hingga 2035. Sesudah tahun 2035 mereka yang usianya di atas 65 tahun atau yang kurang 15 tahun akan lebih banyak dari mereka yang usia produktif," tuturnya

Oleh karena itu, sambungnya, saat ini adalah momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan sampai tahun 2035 dengan memastikan negara Indonesia menjadi negara maju. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan transformasi digital.

"Jadi ini adalah tantangan bagi para mahasiswa yang hadir di sini. Apapun jurusan yang dipilih, perlengkapi diri kalian dengan kemampuan teknologi informasi dan digital. Mari bersama kita berjuang untuk memajukan Indonesia,” bebernya

Sejalan dengan Airlangga, Menkominfo Johnny G Plate juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia berada di fase perjuangan kedaulatan digital, artinya bagaimana memastikan digitalisasi dapat dirasakan secara merata.

(BACA JUGA:Ganjar Pranowo Masuk Daftar Capres PAN)

(BACA JUGA:Polda Metro Jaya Dikaitkan Konsorsium 303 Kaisar Sambo, Zulpan: Jadi Begini...)

Selain sarana dan prasarana untuk memperkecil kesenjangan digital antar wilayah, Indonesia juga membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang lahir dari anak bangsa.

“Bagi mahasiswa UPH di tempat ini, apapun jurusan yang kamu pilih, saya ingin mendorong agar kalian masuk ke dunia digital dengan cerdas," ujarnya

"Kalian harus mampu menguasai teknologi digital dan mampu menjadi digital talent yang kreatif untuk membangun Indonesia. Saya optimis bersama-sama kita bisa memulihkan Indonesia, recover stronger and together!," Lanjutnya

Menutup seminar yang dibawakan oleh para DGS, Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., berpesan agar kita semua menjadi bagian dalam kemajuan Indonesia.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris Bulan Juli 2022: Avanza Teratas, BR-V Paling Buncit)

(BACA JUGA:Gak Perlu Buru-buru ke Mobil Listrik, Honda Perkenalkan Teknologi Hybrid Sebagai Transisi )

Sesuai pesan dari Presiden RI untuk Indonesia yaitu bangkit dan maju. Menurutnya, pesan melalui UPH Festival juga sejalan yaitu ‘Change Minds and Hearts’, yang artinya harus ada transformasi, ada perubahan untuk kita maju dan menjadi berkat bagi bangsa. 

"Oleh karena itu seluruh paparan dari para DGS hari ini bisa dijadikan sebagai bekal untuk berperan dalam membangun bangsa Indonesia," tandasnya. (Rikhi Ferdian)

Admin
Penulis