KPK Klaim Kumpulkan Rp313,7 Miliar Uang Korupsi Selama Enam Bulan

KPK Klaim Kumpulkan Rp313,7 Miliar Uang Korupsi Selama Enam Bulan

KPK memamerkan barang bukti dugaan suap perizinan di Pemkot Yogyakarta yang menjerat mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebagai tersangka berupa uang sebanyak USD27.258.-Rizky Agustian-FIN

JAKARTA, FIN.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim telah mengumpulkan uang hasil korupsi Rp313,7 miliar lebih selama enam bulan.

Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan Asset recovery atau pemulihan kerugian keuangan negara yang diperoleh KPK selama semester I 2022 totalnya mencapai Rp313,7 miliar.

"Bahwa 'asset recovery' yang sudah kami lakukan saat ini di semester I/2022 adalah Rp313,7 miliar," katanya dalam jumpa pers "Kinerja KPK Bidang Penindakan Semester I/2022" di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Catat, Enam Bulan KPK Tetapkan 68 Orang Sebagai Tersangka)

(BACA JUGA:Tim Penyidik KPK Geruduk Unila )

Dikatakannya angka Rp313,7 miliar sudah melebihi dari target yang ditetapkan KPK.

"Ini sudah cukup bagus dari target yang ada," lanjutnya.

Diungkapkan, jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut lebih tinggi. Sebab pada semester 1/2021 asset recovery yang diperoleh KPK hanya sebesar Rp171,23 miliar.

(BACA JUGA:Misteri Amplop Cokelat Ferdy Sambo, LPSK Datangi KPK Lakukan Hal Ini )

(BACA JUGA:KPK Endus Hal Ini pada Kasus Suap Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Unila )

Dirincinya, asset recovery yang diperoleh KPK hingga semester I/2022, antara lain, Rp248,01 miliar berupa pendapatan uang sitaan hasil korupsi, tindak pidana pencucian uang (TPPU), dan uang pengganti yang telah diputuskan/ditetapkan pengadilan, Rp41,5 miliar berupa pendapatan denda, penjualan hasil lelang korupsi, TPPU, dan Rp24,2 miliar dari penetapan status penggunaan dan hibah.

Karyoto menjelaskan kendala dalam melakukan "asset recovery", salah satunya terkait pelaksanaan lelang barang hasil rampasan dari terpidana korupsi.

"Lelang ini tidak setiap lelang dilaksanakan, sekali itu bisa berhasil, bisa berulang-ulang kali dan bahkan ada beberapa barang rampasan yang dilelang tidak laku," ucap Karyoto.

(BACA JUGA:Profil Rektor Unila Karomani yang Kena OTT KPK, Paling Kencang Teriak Radikalisme di Kampus)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: