Jumlah Korban Terorisme di Dunia Turun, BNPT: Sayangnya di Indonesia Justru Makin Meningkat

Jumlah Korban Terorisme di Dunia Turun, BNPT: Sayangnya di Indonesia Justru Makin Meningkat

Ilustrasi Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris.-Issak Ramdhani-fin.co.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Jumlah korban akibat aksi terorisme di Indonesia meningkat. Berbanding terbalik dengan angka korban aksi terorisme secara global yang mengalami penurunan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Dijelaskannya berdasarkan data Global Terrorism Index 2022 yang mengkaji tentang dampak terorisme pada suatu negara termasuk jumlah korban dan kematian.

(BACA JUGA:Dapat Info dari Timsus Soal Bunker Berisi Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo, Polri: Sudah Ada yang Disita)

(BACA JUGA:Soal Masalah PMI di Inggris, BP2MI dan Migrant Care Kritik Kerja Kemenaker yang Tidak Optimal)

(BACA JUGA:Dua Tersangka Teroris Jaringan Anshor Daulah Ditangkap Densus 88 di Jambi)

Jumlah korban terorisme secara global mengalami penurunan. Namun, sayangnya di Indonesia justru mengalami peningkatan.

Dikatakannya, meningkatnya jumlah korban terorisme di Indonesia tak terlepas dari ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

"Di Indonesia terjadi peningkatan terorisme akibat kekerasan yang terjadi khususnya di wilayah Papua pada tahun 2021," katanya, Minggu, 21 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Lima Teroris Dibekuk Densus 88, Jaringan Anshor Daulah dan Jamaah Islamiyah)

(BACA JUGA:Dua Teroris Kelompok AD Ditangkap di Jambi)

Dijelaskannya, hal itu sesuai dengan yang telah dirilis pemerintah bahwa aksi kekerasan KKB di Papua dikategorikan sebagai kejahatan terorisme.

Kendati demikian, pemerintah tetap mengambil langkah serius, terpadu dan berkelanjutan dalam penanganan korban terorisme. Termasuk mempertimbangkan dampak serangan teroris yang bersifat multidimensi dan jangka panjang.

Berdasarkan pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2022, kepala negara mengatakan Indonesia memiliki kekuatan untuk membangun bangsa dengan bonus demografi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: