Tahun Depan, Pemerintah Asumsikan Inflasi 3,3 Persen, Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen

Tahun Depan, Pemerintah Asumsikan Inflasi 3,3 Persen, Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen

Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/08/2022) pagi. (F--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Pemerintah mengungkapkan, dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, besaran inflasi ditetapkan sebesar 3,3 persen, dengan angka pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 5,3 persen. 

Hal itu sebagai salah satu asumsi dasar ekonomi makro dalam landasan penyusunan RAPBN 2023 yang disampaikan Presiden joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022 -2023, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022. 

(BACA JUGA:Kurs Rupiah 16 Agustus Ditutup Melemah, Penyebabnya Data Ekonomi China yang Dibawah Ekspektasi)

(BACA JUGA:Pemerintah Galau Soal Kenaikan Harga Pertalite: Naik Salah, Gak Naik Tambah Salah)

"Inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3 persen," kata Jokowi.

Angka yang disampaikan Jokowi tersebut lebih tinggi dari asumsi inflasi yang ditetapkan pada APBN 2022 sebesar 3 persen.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa kebijakan APBN akan tetap diarahkan untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari eksternal, terutama inflasi energi dan pangan.

"Asumsi pada level ini juga menggambarkan keberlanjutan pemulihan sisi permintaan, terutama akibat perbaikan daya beli masyarakat," kata Presiden Jokowi.

(BACA JUGA:Duh, Halte Sempit Kok Malah Buka Kedai Kopi di Harmoni, Manajemen TransJakarta Tuai Protes)

(BACA JUGA:Intip Yuk, Deretan Foto Paskibraka Cantik yang Bertugas di Upacara HUT RI ke-77 Besok)

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan bahwa laju inflasi Indonesia relatif moderat berbarengan dengan keberhasilan mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi yang sudah diapresiasi oleh global.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa data terkini memperlihatkan inflasi Indonesia per Juli 2022 sebesar 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan.

Jokowi menyampaikan pemerintah akan terus mendorong ekspansi produksi secara konsisten untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

(BACA JUGA:Cerita Kamaruddin Soal Kejadian di Magelang: Bapak dan Ibu Bertengkar Lalu Bapak Pulang Duluan, Selanjutnya...)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: