Tekan Angka Stunting, Pemerintah Kota Bekasi Lakukan Rapat Koordinasi

Tekan Angka Stunting, Pemerintah Kota Bekasi Lakukan Rapat Koordinasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melaksanakan rapat koordinasi rembuk stunting tingkat wilayah Kota Bekasi 2022 di Hotel Harris Convention.--

BEKASI, FIN.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melaksanakan rapat koordinasi rembuk stunting tingkat wilayah Kota Bekasi 2022 di Hotel Harris Convention.

Kegiatan tersebut merupakan upaya Pemkot guna percepatan penekanan dan penanggulangan angka stunting di wilayah Kota Bekasi.

(BACA JUGA:Pemkot Bekasi Segera Hentikan Seluruh Aktivitas Operasional ACT)

Rapat tersebut diikuti oleh Sekretaris Daerah Kota Bekasi Reny Hendrawati bersama Plt TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto.

Menurut Reny Hendrawati, rembuk stunting merupakan langkah terpenting guna memastikan pelaksanaan pencegahan stunting yang dilakukan antara OPD penanggung jawab layanan bersama lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Perlu diketahui angka stunting di Kota Bekasi sudah melampaui target yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat (Pempus), meski begitu kondisi gagal tumbuh anak balita masih ditemukan di wilayah Kota Bekasi.

Menurut data yang fin.co.id dapatkan, pada Tahun 2020 tercatat sebesar 10,7% dan Tahun 2021 tercatat sebesar 7,9% dari sasaran balita di Kota Bekasi, maka dari itu Kota Bekasi ditetapkan lokasi fokus Intervensi penurunan stunting hingga 2024 mendatang.

(BACA JUGA:Tol Jatikarya Kota Bekasi Diblokade Ahli Waris, Ganti Rugi Tidak Kunjung Dibayarkan)

“Penyebabnya yang multifaktor serta dampak terjadi pada balita dengan kondisi stunting, Tentunya sangat mengapresiasi dengan kegiatan rembuk stunting, bersama kita perhatikan generasi penerus kita, ini membutuhkan perhatian penuh dan peran aktif dari berbagai pihak,” ucap Reny Hendrawati dalam keterangan resminya, Selasa 12 Juli 2022.

Selain itu Pelaksana Tugas (PLT) Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto menjelaskan, pencegahan stunting sangat penting dilakukan melalui dua Intervensi diantaranya intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Ia mengungkapkan intervensi gizi spesifik adalah intervensi yang ditujukan untuk anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting.

"Kolaborasi penanganan membutuhkan proses perencanaan pemantapan program/kegiatan lintas sektor untuk meningkatkan ketersediaan layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga dan sasaran intervensi sensitif untuk semua masyarakat terutama masyarakat miskin", Ungkap Wiwiek Hargono.

(BACA JUGA:Calon Siswa di Bekasi yang Masuk Sekolah Swasta Bakal Diberikan Subsidi, Segini Besarannya)

Dalam Rembuk Stunting tingkat wilayah Kota Bekasi pada hari ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kesehatan Tanti Rohilawati, dan para Kepala OPD, unsur Forkopimda, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas se Kota Bekasi. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: