Dolar 'Terperosok' Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Menguat

Dolar 'Terperosok' Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Menguat

Harga emas Pegadaian 17 Desember 2023--pexels.com

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas melonjak sekitar 1 persen pada perdagangan yang volatile (Bergejolak), imbas merosotnya dolar Amerika akibat prospek kebijakan bank sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed) yang agresif, yang kemudian melambungkan harga emas sebagai aset safe-haven.

Mengutip laporan Reuters, Kamis 16 Juni 2022 atau Jumat 17 Juni 2022 dini hari WIB, harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD1,849,68 per ounce.

(BACA JUGA:The Fed 'Katrol' Suku Bunga, Dolar Melemah, Emas Kembali Berkilau )

Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,7 persen menjadi USD1.849,90.

Memperkuat daya tarik emas di antara pembeli luar negeri, dolar anjlok 1,6 persen untuk mundur dari tingkat tertinggi dua dekade baru-baru ini.

"Emas sekarang mulai terlihat cukup menarik karena spekulasi pada ekonomi Amerika menyusut," kata Edward Moya, analis OANDA.

"Ketika reli dolar mencapai puncaknya dan investor sekarang mencari  safe-haven , perdagangan emas terlihat cukup menarik."

(BACA JUGA:Pakistan Target Ekspor CPO dan Minyak Goreng)

Kendati emas baru-baru ini bergerak seiring dengan pasar saham dan obligasi, bukannya melesat dari aliran  safe-haven  murni, kenaikannya pada sesi Kamis tetap terjadi meski Wall Street dihujani aksi jual yang tajam karena kekhawatiran atas resesi.

Inflasi dan ketidakpastian ekonomi biasanya mendukung emas, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Daya tarik  safe-haven  emas bisa memudar lebih jauh jika Federal Reserve berhasil memerangi inflasi tanpa mendorong Amerika Serikat ke dalam resesi, kata Carsten Menke, Kepala Riset Julius Baer.

The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar dalam lebih dari seperempat abad, Rabu.

(BACA JUGA:Suzuki Ertiga Hybrid: Harga Dibawah Xpander dan Veloz Tapi Punya Fitur Cruise Control)

Kekhawatiran tentang lonjakan inflasi juga mendorong bank sentral lainnya untuk memperketat kebijakan moneter. Bank Nasional Swiss secara tak terduga menaikkan suku bunga kebijakannya untuk pertama kali dalam 15 tahun dan Bank of England mengikutinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: