Diduga Tolak Pasien Kritis Hingga Meninggal, Rumah Sakit Helsa Bekasi Dilaporkan ke Kelurahan

Diduga Tolak Pasien Kritis Hingga Meninggal, Rumah Sakit Helsa Bekasi Dilaporkan ke Kelurahan

Rumah Sakit Helda Bekasi, diduga tolak pasien kritis hingga meninggal-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

 

BEKASI, FIN.CO.ID - Warga RW 7 Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi pada hari ini mendatangi kantor Kelurahan, imbas dari salah satu warga yang dibawa ke Rumah Sakit Helsa Kota Bekasi dalam kondisi kritis, diduga ditolak oleh pihak IGD RS.

Di Kantor Kelurahan Jatirahayu, kedua pihak antara keluarga pasien dan pihak Rumah sakit Helsa Jatirahayu dipertemukan untuk duduk bersama guna meluruskan peristiwa yang terjadi.

(BACA JUGA:Roy Suryo Hapus Foto Stupa Mirip Jokowi, Denny Siregar Beri Sindiran Menggelitik)

Egi sebagai Kakak pasien yang diduga ditolak bernama Eviani Diah Putri (18), menjelaskan kronologi kejadian yang dialami oleh keluarganya tersebut.

Menurutnya kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis 6 Juni 3022 sekitar pukul 09.30 WIB, saat itu adiknya sedang dalam kondisi tidak sadarkan diri sehingga pihak keluarga memutuskan untuk membawa ke RS terdekat.

Di hari itu dipilihlah Rumah Sakit Helsa dikarenakan memang lokasinya lebih dekat mengingat ketika itu pasien sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Setibannya di IGD RS Helsa, pihak orang tua pasien langsung meminta bantuan ke perawat untuk menolong pasien yang saat itu dibawa menggunakan mobil.  Keluarga pasien mengklaim bahwa pihak RS tidak memberikan respon yang baik kepada pasien yang saat itu sudah kritis.

(BACA JUGA:Modusnya Canggih, Pelaku Ganjal ATM Pakai Plastik Kecil, Begini Kronologisnya)

"Ibu saya sudah turun, saya turun. Ibu saya langsung minta tolong, anaknya sakit. Ibu saya hanya ingin memastikan untuk di periksa dulu karena keadaan pasien dalam keadaan pingsan," ungkap Egi saat ditemui di Kelurahan Jatirahayu, Rabu 15 Juni 2022.

Lanjutnya, Egi memberikan keterangan bahwa ada pihak keamanan yang membantu menawarkan kursi roda namun ditolak oleh keluarganya. Hal itu karena pasien tidak bisa dibawa dengan kursi roda akibat kondisi fisik pasien.  Pihak keluarga pun meminta pihak RS untuk membawa pasien dengan tempat tidur dorong.

"Saya sudah bilang tidak bisa pakai kursi roda karena terlalu besar, sehingga saya minta dorongan tempat tidur, tapi ada salah satu perawat yang menyampaikan jika tidak ada tempat tidur dorong," ucapnya.

Pihak kelurga juga sudah beberapa kali meminta pertolongan hingga akhirnya salah satu perawat menyampaikan bahwa tidak ada tempat di area IGD. Menurut Egi, pihak RS Helsa menyebut ruangan sudah penuh dan tidak bisa menampung pasien.

(BACA JUGA:Gibran 'Invasi' Paris Dengan 'Java In Paris', Mazdjo Pray: Anies Gak Ada Apa-apanya Dibanding Wali Kota Solo)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: