JAKARTA, FIN.CO.ID - Low Cost Green Car (LCGC) menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen otomotif Indonesia. Sejak kemunculannya tahun 2013 silam, beberapa merki LCGC masih menjadi favorit hingga saat ini.
Pada awal kemunculannya, LCGC didorong oleh kebijakan pemerintah untuk menghadirkan kendaraan dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat. Kebijakan program LCGC diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2013.
(BACA JUGA:Kenalin Nih, Teknologi Elektrifikasi Paling Anyar Milik Suzuki Namanya Suzuki Smart Hybrid)
Daihatsu Ayla yang mendebut pada tahun 2013 tercatat sebagai mobil LCGC pertama. Pada awal kemunculannya mobil ini dibanderol mulai harga Rp70 jutaan.
Mengapa bisa murah? Karena dari dulu mobil-mobil LCGC mendapatkan potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah. Jadi bukan baru-baru ini saja mobil LCGC menikmati insentif semacam itu.
(BACA JUGA:Honda Catat Peningkatan Penjualan Pada April 2022, 3 Model Jadi Kontributor Utama Termasuk Brio)
Terdapat tiga syarat utama agar sebuah produk kendaraan bermotor roda empat masuk kategori LCGC, sesuai peraturan pemerintah.
Pertama, memiliki mesin dengan kapasitas 900—1.200 cc. Kedua, kandungan lokal minimum 85 persen. Ketiga, konsumsi BBM harus mampu mencapai 20 km per liter.
(BACA JUGA:Lagi Cari Mobil Untuk Keluarga? 4 Mobil MPV Pintu Geser Ini Bisa Jadi Pertimbangan)
Mobil LCGC Terlaris Sepanjang Kuartal I-2022
Berdasarkan laporan wholesales (pengiriman dari pabrik ke diler) yang diterbitkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) periode Januari - Maret 2022, penjualan LCGC sudah mencapai 36.742 unit.
Menurut laporan tersebut pada saat ini ada 29 varian LCGC yang beredar di pasar. Namun, dari sebanyak itu ada tiga varian yang penjualannya terlihat sangat menonjol dibandingkan yang lain.
(BACA JUGA:All New HR-V Electric Mulai Dipasarkan di China, Indonesia Kapan?)
Honda Brio Satya E CVT