(BACA JUGA:Ingin Dapat Bansos? Unduh Aplikasi Ini dan Daftarkan Juga Fakir Miskin Lainnya)
"Mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind," katanya.
"Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," tuturnya lagi.
Artikel itu mendapat kecaman luas di media sosial. Sang rektor disebut rasis dan tidak pancasilais.
Terima kasih @kemenpendidikan tlh Memecatnya sbg reviewer LPDP, tapi lebih memberi aspek jera dan antisipasi kaum rasis di Indonesia baiknya sekalian diberhentikan dari jabatan rektor @universitastik. Jangan beri lewat orang yg rasis, apalg kaum terdidikhttps://t.co/TTFxCKT4Z6
— cholil nafis (@cholilnafis) May 5, 2022