Siloam Oncology Summit 2025: Dorong Kolaborasi Global untuk Inovasi Penanganan Kanker di Indonesia

fin.co.id - 18/05/2025, 11:50 WIB

Siloam Oncology Summit 2025:  Dorong Kolaborasi Global untuk Inovasi Penanganan Kanker di Indonesia

(kiri-kanan) Chairman Scientific Committee Siloam Oncology Summit 2025, Dr. dr. C. Rinaldi A. Lesmana, SpPD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM, Wakil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Dwi Oktavia TLH,M.Epid, CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady, Medical Managing Director Siloam Hospitals Group dr. Grace Frelita, MM dan CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Edy Gunawan, MARS saat Opening Ceremony Siloam Oncology Summit (SOS) 2025 pada Sabtu, 17 Mei 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta.

- mengurangi fragmentasi atau keputusan yang dilakukan secara terpisah

- mengurangi tindakan dan layanan yang tidak perlu, termasuk biaya yang tidak perlu

- memperbaiki komunikasi dokter dan pasien

- mempersingkat waktu diagnosis hingga terapi

- potensi hasil yang lebih baik.

“Jadi dengan pendekatan multidispilin ini, hasilnya sangat luar biasa dan manfaatnya banyak sekali,” tegas Prof. Deborah.

Prof. dr. Herawati Sudoyo M.S., Ph.D., Principal Investigator Genome Diversity and Disease at Mochtar Riady Institute for Nanotechnology, menambahkan bahwa tim multidisiplin juga dibutukan dalam riset kanker. Herawati mengatakan bahwa genomik adalah dasar dari penanganan kanker. “Studi berbasis populasi menyatakan bahwa kejadian kanker yang berat cenderung akan menimpa satu kelompok individu daripada kelompok lainnya. Riset di bidang genomik mencoba mencari apa penyebabnya.”

Riset pun dilakukan berkolaborasi dengan berbagai ilmuwan atau periset dari berbagai multidisiplin.

“Jadi peran pendekatan genetik dalam penanganan kanker akan berlangsung terus menerus, dari sisi etiologi, prevalensi, skrining, diagnosis, pengobatan, bahkan sampai perawatan tahap akhir atau paliatif care,” jelas Prof. Herawati.

Ari Nur Cahyo
Penulis