Wamentan Sudaryono Dukung Gerakan Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

fin.co.id - 21/03/2025, 20:20 WIB

Wamentan Sudaryono Dukung Gerakan Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

Wamentan Sudaryono Dukung Gerakan Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

“Ini ekspor yang kedua kalinya, di mana yang pertama dilakukan di Bali kita ekspor kakao untuk cokelat dan hari ini yang kedua kita ekspor gula semut dari Kulonprogo. Karena itu kami sampaikan terimaksih karena total ekspor yang dilakukan ini 1,1 milyar atau setara 2 ton gula semut,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dan kebijakan tersebut, diharapkan ekspor pangan dari petani milenial semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan serapan tenaga kerja perdesaan, serta yang tak kalah penting meningkatkan devisa negara.

Wamentan Sudaryono: Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional

Bantul - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan bahwa Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan pola tanam yang sangat konsisten atau terus melakukan panen raya sepanjang tahun dan terbaik di Indonesia, terutama dalam produksi padi. 

Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar dalam acara panen padi dan serap gabah di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat, (21/3/2025).

“Kita harus akui pertanian di Bantul ini yang terbaik di seluruh Indonesia. Karena itu, saya minta atau saya perintahkan kepada panjenengan (para petani) semua kalau sehabis panen raya mohon segera untuk ditanam kembali. Para penyuluh pertanian juga semua bergerak ya, kalau sudah panen langsung tanam,” ujar Wamentan Sudaryono dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya percepatan tanam agar indeks pertanaman (IP) tanaman pangan bisa mencapai tiga kali panen dalam setahun. 

Wementan Sudaryono juga mengingatkan pentingnya program Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia.

“Percepatan dan luas tambah tanam penting untuk kita lakukan supaya apa? Supaya kita semua bisa melakukan tanam 3 kali panen dalam setahun. Kalau itu bisa dilakukan saya optimis swasembada terwujud dalam waktu dekat,” tambahnya.

Salah satu langkah penting yang juga disoroti Wamentan Sudaryono adalah penjualan gabah yang harus dilakukan langsung kepada Bulog dengan harga yang sudah ditentukan, yaitu 6.500 IDR per kilogram, tanpa melalui tengkulak yang sering membeli dengan harga lebih rendah. 

Wementan Sudaryono mengingatkan agar petani melaporkan jika ada yang membeli gabah di bawah harga HPP (Harga Pokok Pembelian) agar Bulog bisa turun tangan.

“Harga panen se-Indonesia sudah 6.500. Dan perlu bapa ibu ketahui, Bulog ini sudah gak pernah tidur, gak pernah sakit karena semua siaga panen raya. Jadi mohon ini juga dihargai dan kita apresiasi bahwa bulog yang tadinya orang ragu sekarang Alhamdulliah bisa melaksanakan pembelian 6.500. Kalau ada yang dibawah HPP kasih tahu kepala dinas dan penyuluh nanti bulog akan datang,” katanya.

Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan perhatian besar Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan petani, dengan memastikan ketersediaan pupuk, benih, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dapat mengurangi biaya produksi.

“Saya dalam beberapa hari ini ditelpon terus sama Bapak Presiden hanya untuk memastikan nasib petani agar diperhatikan. Jadi bisa saya katakan Pak Prabowo ini perhatian sama petani itu luar biasa. Presiden tanya ke saya gimana harga gabah, gimana serapan gabah dan harga sembako di bulan puasa bagaimana. Alhamdulliah tahun ini semua dalam kendali dan harga cenderung stabil,” ungkapnya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Wamentan terhadap sektor pertanian di Bantul. Menurutnya, sektor pertanian, terutama padi, menjadi penopang utama ekonomi di wilayah tersebut.

Khanif Lutfi
Penulis