fin.co.id - Seorang pria disabilitas yang juga mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi di Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi sorotan.
Pasalnya, pria bernama Agus Buntung atau Iwas itu ditetapkan jadi tersangka kasus pemerkosaan terhadap seorang wanita.
Padahal, Agus tidak punya kedua tangan. Mau makan dan mandi sehari-hari saja masih dibantu oleh orang tuanya.
Baca Juga
- Dikecam Naik di Atas Meja Saat Sidang, Firdaus Oiwobo Mengaku Tak Sadar: Demi Allah, Demi Rasul
- Hampir Dihajar Razman Nasution, Hotman Paris: Apa yang Ditakuti dari Si Gendut Itu?
Agus jadi tersangka pada Kamis 28 November lalu, setelah dilaporkan oleh wanita yang klaim diri sebagai korban itu.
Agus Buntung lalu buka suara usai jadi tersangka. Seperti video yang diunggah di instagram akun milik Anggota DPR RI Ahmad Sahroni dari akun @lagi.viral
Dalam video itu, Agus membantah tuduhan pemerkosa terhadap wanita itu. Agus mempertanyakan tuduhan itu sebab tidak masuk logika.
Agus bilang, bagaimana dia menjadi tersangka kekerasan seksual sementara dirinya tidak punya kedua tangan.
"Sebagaimana Bapak lihat, saya masih dimandikan dan dirawat oleh orang tua saya. Semua aktivitas seperti buang air besar dan kecil pun dibantu orang tua. Kok bisa saya dituduh memperkosa atau berhubungan secara paksa, bagaimana saya bukanya gitu," kata Agus dalam video tersebut.
Baca Juga
- Sosok Febrini Guru SMAN 1 Mempawah Penyebab Siswa Gagal Ikut SNBP 2025, Ternyata Rajin Main TikTok!
- Viral, Warga Diduga Tewas Usai Antre Gas LPG 3 Kg, Kapolsek Ungkap Faktanya
Agus juga menegaskan bahwa, tidak benar dia melakukan pemaksaan hingga memerkosa rekan wanita itu.
Agus Buntung menceritakan kronologinya. Dia mengatakan, kejadian itu pada Oktober 2024 lalu
Agus mulanya bertemu dengan seorang wanita itu. Agus lalu meminta wanita itu mengantarkan ke Kampus setelah makan siang.
"Setelah saya membeli makan dan minuman, saya duduk sebentar, saya ingin kembali ke kampus. Kendala saya capek jalan tidak kuat, saya berpikir untuk minta bantuan kepada orang di sekitar sana," imbuh Agus.
Lalu, Agus dibonceng oleh wanita itu ke Kampus dengan mengendarai sepeda motor.
Tak disangka, dalam perjalanan, wanita itu justru membawa Agus ke penginapan atau homestay.