Apakah Deep Learning Bakal Jadi Pengganti Kurikulum Merdeka?

fin.co.id - 09/11/2024, 20:47 WIB

Apakah Deep Learning Bakal Jadi Pengganti Kurikulum Merdeka?

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti

fin.co.id - Istilah kurikulum deep learning mencuat dan digadang-gadang akan menjadi pengganti Kurikulum Merdeka.

Hal ini menjadi sorotan di masyarakat karena metode pembelajaran tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti akan diterapkan dalam pembelajaran.

"Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke arah uang namanya deep learning," ungkap Mu'ti dari tayangan YouTube Sahabat Pembelajar, dikutip 9 November 2024.

Ia menyebut bahwa konsep tersebut sudah diperkenalkan ketika ia berkuliah di Australia sejak 20 tahun silam.

Pada metode ini, terdapat tiga pilar utama pembelajaran, di antaranya mindful learning, joyful learning, dan meaningful learning.

Sebagai klarifikasi atas beredarnya wacana tersebut, Mu'ti menegaskan bahwa deep learning bukan merupakan kurikulum.

"Deep learning itu bukan kurikulum. Deep learning itu pendekatan belajar," terang Mu'ti ketika ditemui di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, 8 November 2024.

Ia menjelaskan, tiga pilar yang meliputi mindful, joyful, dan meaningful learning tersebut bukan kurikulum, melainkan pendekatan belajar.

Lantas, bagaimana nasib Kurikulum Merdeka era Menteri Abdul Mu'ti?

Mu'ti menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian-kajian yang untuk membuat keputusan.

Ia menegaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam memperhatikan setiap aspek dan tidak ingin terburu-buru membuat keputusan.

Termasuk juga menyerap aspirasi masyarat, pengamat, hingga pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.

Selain soal deep learning, Mu'ti membocorkan pendekatan yang dilakukan terhadap mata pelajaran nantinya.

"Kita memang akan mengkaji semua. Nanti materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi dan juga nanti kita lihat tadi banyak masukan, tertama menyangkut urutannya, pembobotannya, dan sebagainya," tuturnya.

Namun, ia memastikan keputusan atau perubahan terkait hal ini belum bisa diumumkan dalam waktu dekat.

Khanif Lutfi
Penulis