fin.co.id- Umat Hindu Bangladesh jadi sasaran amukan warga dalam kericuhan yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Dewan Persatuan Kristen Hindu-Budha Bangladesh mengatakan, sebanyak 45 daerah dari 64 distrik di negara tersebut telah menjadi sasaran serangan. Para perusuh menyerang rumah, tempat bisnis, hingga kuil-kuil Hindu.
Umat Hindu berjumlah sekitar 8% dari 170 juta penduduk Bangladesh yang mayoritas penduduknya Muslim.
Namun, muslim Bangladesh sebagian besar sekuler dan pendukung partai Liga Awami pimpinan Sheikh Hasina. Sementara oposisi di negara itu mencakup partai Islam garis keras.
Baca Juga
- Dubes Iran Terluka Saat Ledakan Massal di Lebanon, Hizbullah Tuding Israel Dalangnya
- Israel Retas Jaringan Komunikasi di Lebanon, Ratusan Pager Milik Hizbullah Meledak 9 Orang Tewas, 200 Kritis
Sheikh Hasina telah mundur dari jabatan dan mengungsi ke India ketika dia menghadapi protes massal terkait kebijalan kuota penerimaan pegawai negeri atau PNS.
Banyak orang Hindu tinggal di dekat India mencoba melarikan diri namun menghadapi perlawanan dari kedua belah pihak, kata penduduk setempat.
Mohammad Rakibul Hasan, seorang pejabat pemerintah daerah di distrik Thakurgaon di barat laut Bangladesh, mengatakan sekitar 700-800 umat Hindu mencoba melarikan diri ke India sekitar Rabu malam setelah beberapa rumah mereka diserang dan dijarah.
"Mereka kembali ke rumah setelah kami memberikan perlindungan,” kata Hasan kepada Reuters.
“Pasukan penjaga perbatasan sedang berpatroli di daerah tersebut. Semuanya baik-baik saja sekarang tanpa ada laporan kekerasan lebih lanjut."
Baca Juga
- Dua Kali Dapat Percobaan Pembunuhan, Trump Salahkan Biden dan Kamala
- Ternyata Pelaku Percobaan Pembunuhan Donald Trump Pernah Lihat Perang di Ukraina
Pada Kamis pagi, sekitar 300 warga Bangladesh berkumpul di titik perbatasan dekat distrik Jalpaiguri di India, namun kemudian bubar.
Media India menunjukkan pasukan perbatasan India mengelilingi sekelompok orang di sana.
Seorang tukang emas Hindu di daerah Narsingdi, sekitar satu jam dari Dhaka, yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan pembalasan, mengatakan dua pemuda menuntut uang perlindungan sebesar 1 juta taka Bangladesh ($8,550) dan baru dikabulkan setelah mereka setuju untuk membayar 100,000.
Saat ini, peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus ditunjuk menjadi PM sementara Bangladesh bersama dengan 17 anggotanya.
Muhammad Yunus mengatakan, serangan terhadap kelompok minoritas bisa jadi merupakan bagian dari konspirasi. Dia tidak menyebutkan siapa dalang di balik konspirasi tersebut.
“Tugas kami adalah melindungi mereka semua,” katanya setibanya di Dhaka dari Paris.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq