Dampak Kehadiran Starlink di Indonesia, Kadin: Ada Positif dan Negatif

fin.co.id - 08/06/2024, 16:39 WIB

Dampak Kehadiran Starlink di Indonesia, Kadin: Ada Positif dan Negatif

kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Komunikasi dan Informasi Firlie H Ganinduto. Foto: Bianca

FIN.CO.ID - Setelah layanan internet berbasis satelit Starlink resmi hadir di Indonesia, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Komunikasi dan Informatika mengatakan, ada dua dampak dari hadirnya Starlink di Indonesia. Dua dampak tersebut lebih dipengaruhi oleh sambungan fiber optik dan satelit.

"Jadi gini, sebenarnya itu dua hal yang berbeda antara sambungan fiber optik dan satelit. Ada positif dan negatif. Contohnya, pada saat hujan layanan internet satelit seperti Starlink akan terpengaruh kecepatannya, sementara fiber optik tidak," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Komunikasi dan Informasi Firlie H Ganinduto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 8 Juni 2024.

Kendati begitu, Firlie berharap, kehadiran Starlink dapat menawarkan solusi inovatif untuk mengisi kekosongan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Mengingat Starlink, yang menggunakan teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO), dapat memberikan cakupan internet yang luas dan konsisten dengan kecepatan tinggi.

Dia juga mengatakan, Starlink dapat menjalin kolaborasi dengan penyedia layanan internet atau internet services provider (ISP) lokal dengan bentuk kerja sama yang bermacam-macam, seperti di mana ISP lokal dapat memanfaatkan teknologi Starlink untuk memperluas jangkauan layanan mereka, sementara Starlink dapat memenuhi kewajiban regulasi lokal. "Sebenarnya potensi itu masih banyak yang bisa dieksplorasi. Tinggal dicari titik temunya," ujar Firlie.

Berdasarkan data Penetrasi internet di daerah pedesaan sangat rendah, hanya sebesar 1,1 persen pada tahun 2022, menunjukkan adanya kesenjangan akses yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, hanya sekitar 12 persen dari penduduk Indonesia yang memiliki akses ke internet berbasis broadband tetap, sementara mayoritas masih mengandalkan jaringan seluler, yang seringkali lebih mahal dan kurang dapat diandalkan.

Kehadiran Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk melalui perusahaan SpaceX, diharapkan dapat menawarkan solusi inovatif untuk mengisi kekosongan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

(Bianca Chairunnisa)

Mihardi
Penulis