Kantor Perdana Menteri Papua Nugini James Marape pada hari Senin tidak menanggapi permintaan penjelasan tentang dasar perkiraan pemerintah mengenai jumlah 2.000 orang.
Marape berjanji akan merilis informasi mengenai skala kehancuran dan korban jiwa jika sudah tersedia.
Sulit untuk menentukan skala bencana karena kondisi lapangan yang menantang, termasuk lokasi desa yang terpencil, kurangnya telekomunikasi dan peperangan suku di seluruh provinsi yang berarti pekerja bantuan internasional dan konvoi bantuan memerlukan pengawalan militer. (AP).