Catatan Dahlan Iskan

Triple Seto

fin.co.id - 18/03/2024, 06:00 WIB

Septian Hario Seto foto di depan BYD yang mirip Alphard, di Shenzhen, Tiongkok.--

Lagarenze 1301

Bagi pekerja yang rumahnya di Jakarta namun cari sesuap nasi di Bandar Lampung, lebih praktis lewat darat plus laut. Memang, waktu tempuh jika naik pesawat hanya 30 menit. Tapi, itu di pesawatnya saja. Waktu sebenarnya bisa sampai 5 jam. Rinciannya, dari rumah ke Bandara Soekarno-Hatta 1 jam. Tiba 2 jam sebelum check in. Proses boarding 10 menit. Terbang 30 menit. Proses bagasi 20 menit. Dari Bandara Radin Inten II ke tujuan 30 menit. Lewat darat juga sekitar 5 jam. Start dari rumah hingga tiba di tujuan. Lewat jalan tol ke jalan tol lainnya. Tak usah takut dapat jalan berkubang di Lampung yang tahun lalu sangat viral itu. Waktu 5 jam itu pun sudah terhitung waktu tempuh feri ekspress Merak-Bakauheni 1,5 jam. (Tapi, saat weekend atau musim libur, wajib nambah waktu: nunggu kendaraan naik ke feri bisa 2 atau 3 jam). Tentu akan lebih cepat lagi kalau saja Jembatan Selat Sunda jadi dibangun. Jadwal S3 pun bisa dipercepat: dari Sebulan Sekali Setor menjadi Seminggu Sekali Setor.*

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Suami sedang mengemudi, istri di sampingnya. Mobil melaju 60 km per jam di jalan tol. Istri memandang suaminya dengan wajah sembab. "Pa, kita sudah menikah selama 10 tahun, tapi aku ingin bercerai." Suami tidak berkata apa-apa, namun perlahan-lahan kecepatan jadi 70 km per jam. "Aku tidak berharap kamu membujukku untuk tidak bercerai, karena aku telah berselingkuh dengan sahabatmu, dan ia jauh lebih baik darimu dalam segala hal." Kecepatan 80 km per jam. "Aku juga menginginkan rumah itu." Kecepatan 90 km per jam. "Aku ingin anak-anak." Kecepatan 100 km per jam. "Dan, aku ingin rekening bank dan semua kartu kreditnya." Kecepatan 110 km per jam. "Kamu sungguh menanggapi semua ini dengan sangat tenang," kata istrinya. “Apakah tidak ada yang kamu inginkan?” Suami yang sejak tadi diam, akhirnya buka mulut. "Aku sudah mengambil semua yang kubutuhkan dan memilikinya sendiri." Kecepatan meningkat jadi 120 km per jam. Istri: "Apa itu?" Suami: “Airbag.”

djokoLodang

--o-- MBAK SELIK Semasa SMA dulu, ada teman yg nama panggilannya mbak Selik. Katanyi, itu bermula dari panggilan adik kecilnya. Saat masih kanak-kanak dulu. Maunya memanggil "mbak Sri, mbak Sri... jadinya "mbak Selik", karena cedal. Lalu kutanya, "Siapa nama adikmu itu?" "Priyono", jawabnyi. "Panggilannya Pri." "Setelah dia, masih adakah adikmu?" "Ada. Adik ku yang bungsu." "Waduuh!! ..." seruku. "Kenapa waduh?" "Aku lagi membayangkan, saat adik bungsu mu itu memanggil mas Pri." --jL--

thamrindahlan

Daun Pandan sudah Emak Tanam / Kolak berpandan buka puasa keluarga / Alhamdulillah Ramadan hari ke - enam / Semoga keberkahan menaungi kita semua /

Lagarenze 1301

Ada pramugari yang salah sentuh dalam accident Boeing 787 Dreamliner Latam Airlines di Selandia Baru, beberapa hari lalu. Pikiran saya nyaris adventure untuk urusan pramugari salah sentuh di ruang pilot ini. Pesawat yang mengangkut 263 penumpang itu dilaporkan menukik tajam setelah pramugari yang sedang menyajikan makanan di kokpit secara tidak sengaja menyentuh sesuatu di kursi pilot. Entah tombol atau tuas. Hanya 50 orang yang terhempas akibat turbulensi parah. Itu berarti, lebih 200 penumpang lainnya tidak melepas seat belt meski lampu tanda mengenakan sabuk pengaman sudah dimatikan. Selama penerbangan, setelah take off dan sebelum landing, seat belt memang boleh dilepas. Disuruh pasang lagi kalau ada kondisi khusus, misalnya cuaca buruk. Saya termasuk yang sangat jarang melepas seat belt selama penerbangan. Kalau perut sudah semakin di depan, toh sabuknya bisa dilonggarkan.*

Kang Sabarikhlas

Grubyak!...BLUGGG...... "Lho..lho...Nang...anang, Masya Allah, bangun Nang, bangun.." Mendadak dangdut..eh anu saya mendadak sadar, jatuh dari kasur. "Waduh Dik,....mimpi naik pesawat Ngantuk Airline, pas mau ke toilet keliru buka ruang pilot, dan ternyata Sopir eh Pilot²nya tidur,...padahal di depan pesawat ada awan biru dan di atas awan ada Superman tidur... lalu..braaakkk...lha wong superman ditabrak, pesawat terguncang, aku jatuh terlentang, untung teknologi dah canggih, dilantai keluar airbag. "Hala..hala....ndak usah ngarang² cerita Nang,...pantesan saat Saur dibangunkan ndak bangun² malah asyik memeluk guling,...lagi mimpi peluk janda genit ya?.... syukurin kuwalat jatuh dari kasur, ayo sini makan saur bareng, hampir imsak". Duh goblik,..mimpipun ketahuan.

M.Zainal Arifin

Kita juga sedang numpang di pesawat bumi, yg sedang ngitari poros nya dg kecepatan 1.600 km/jam, juga sedang ngitari matahari dg kecepatan 100.000 km/jam, geratis, mulus, tanpa guncangan.

Jimmy Marta

Ari Nur Cahyo
Penulis
-->