FIN.CO.ID- Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan berduka atas meninggalnya salah satu relawan yang diduga dianiaya oleh pendukung capres lain.
Relawan yang meninggal itu merupakan warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Ya, saya turut berduka. Pada yang kemarin saya dikabarkan ada relawan yang meninggal dunia," kata Ganjar di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu 30 Desember 2023.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengatakan, dia telah meminta Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud untuk menangani kasus relawan meninggal dunia.
BACA JUGA:
- Ganjar Pranowo Harap Bawaslu Tindak Gus Miftah yang Viral Bagi-Bagi uang ke Warga
- Pejuang PPP Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo: Wajar, Ada Partai Lain yang Juga Dukung Saya
"Maka kami minta tim pemenangan (TPN Ganjar-Mahfud) untuk segera urus, dan sekarang tim hukum sedang mendalami soal itu," kata Ganjar.
Sementara itu, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis melaporkan sebanyak satu orang relawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan dari oknum TNI, Sabtu 30 Desember 2023.
"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali (Jawa Tengah) ini laporan dengan brutalitas dan tindak kekerasan yang sangat-sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Theater.
BACA JUGA:
- Hasil Survei TPN Ganjar-Mahfud Sebut Elektabilitas Prabowo-Gibran 41,1 Persen, Gibran: Saya Ini Cupu Saja
- Survei Terbaru Pascadebat: Prabowo-Gibran 43 Persen, Posisi Kedua Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud Keok!
Dia mengatakan bahwa satu orang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit.
"Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon yang lain," ujarnya.
Sementara empat korban yang mengalami luka-luka disebabkan penganiayaan oleh oknum TNI di pos TNI setempat, sehingga pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.
"Kalau itu benar, kami ingin minta kepada Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto) untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknya meminta investigasi lebih lanjut dari Kepolisian dan TNI mengenai penganiayaan tersebut.
"Kami ingin minta investigasi dari pihak Kepolisian dan TNI, karena kami sangat prihatin dan sangat sedih dan tidak bisa membayangkan. Apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini akan terus berlanjut apalagi akan bereskalasi? Jadi ini tidak bisa dibiarkan," kata Todung.