FIN.CO.ID- Sebuah kapal kontainer yang milik miliarder Israel diserang oleh pesawat tak berawak (drone)Iran di Samudera Hindia pada Jumat 24 November 2023.
Kapal raksasa pelayaran CMA CGM, Symi itu diserang drone ketika Hamas dan Israel sedang melakukan gencatan senjata dan penukaran tahanan selama 4 hari.
Pejabat pertahanan Amerika, yang berbicara kepada The Associated Press tanpa menyebut namanya mengatakan, kapal berbendera Malta itu diduga menjadi sasaran drone Shahed-136 berbentuk segitiga yang membawa bom saat berada di perairan internasional.
Drone tersebut meledak, menyebabkan kerusakan pada kapal namun tidak melukai satupun awaknya.
BACA JUGA:
- Bantu Palestina, Houthi Yaman Bajak Kapal Kargo Milik Pengusaha Israel yang Melintas di Laut Merah
- Presiden AS: Gencatan Senjata Israel-Hamas Berpeluang Diperpanjang
Kapal tanker minyak berbendera Liberia Pacific Zircon, dioperasikan oleh Eastern Pacific Shipping yang berbasis di Singapura di pelabuhan Jebel Ali, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 16 Agustus 2015. (AP Photo/Nabeel Hashmi)--
“Kami terus memantau situasi dengan cermat,” kata pejabat itu. Pejabat tersebut menolak untuk menguraikan informasi intelijen apa yang dikumpulkan militer AS untuk menilai Iran berada di balik serangan itu.
Al-Mayadeen, saluran satelit pan-Arab yang secara politik bersekutu dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, melaporkan bahwa sebuah kapal Israel telah menjadi sasaran di Samudera Hindia.
Saluran tersebut mengutip sumber anonim untuk laporan tersebut, yang kemudian dikutip oleh media Iran.
Times of Israel mengetahui bahwa kerusakan yang terjadi pada kapal tersebut diperkirakan kecil. Times of Israel juga mengklaim bahwa Kapal tersebut dan muatannya serta perusahaan tidak memiliki hubungan yang jelas dengan Israel.
BACA JUGA:
- Paus Fransiskus Sebut Serangan Israel ke Gaza Merupakan Genosida
- Jumat Pagi Ini Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Pertukaran Tahanan Jam 4 Sore
Houthi Yaman Bajak Kapal--
Sebaliknya, Symi disewakan kepada CMA CGM oleh Eastern Pacific Shipping yang berbasis di Singapura, yang merupakan perusahaan yang pada akhirnya dikendalikan oleh miliarder Israel Idan Ofer.
CMA CGM, adalah pengirim barang besar yang berbasis di Marseille, Prancis, tidak segera menanggapi kabar tersebut. Namun, awak kapal bersikap seolah-olah mereka yakin kapal tersebut menghadapi ancaman.
Pelacak Sistem Identifikasi Otomatis kapal dimatikan sejak Selasa ketika meninggalkan pelabuhan Jebel Ali di Dubai, menurut data dari MarineTraffic.com yang dianalisis oleh AP.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq