Biadab! Bayi Prematur 1.5 Kg Ini Dibuat Konten Bidan Klinik Tasikmalaya Sebelum Meninggal Dunia, Diduga Terjadi Malpraktek

fin.co.id - 21/11/2023, 21:42 WIB

Biadab! Bayi Prematur 1.5 Kg Ini Dibuat Konten Bidan Klinik Tasikmalaya Sebelum Meninggal Dunia, Diduga Terjadi Malpraktek

Bayi Prematur 1.5 Kg Ini Dibuat Konten Bidan Klinik Tasikmalaya Sebelum Meninggal Dunia

"Bidan tersebut malah terus main handphone. Tidak memperdulikan istri saya yang sudah sangat kesakitan. Dan bidan itu bilang akan diperiksa pukul 24.00 WIB," lanjut Erlangga. 

Sekira pukul 21.30 WIB, Anisa diantar  oleh Erlangga buang air kecil., Saat itu, sang istri banyak mengeluarkan darah dan air ketuban. 

"Saya bilang ke bidan dan tanggapan bidan katanya itu sudah biasa dan belum waktunya melahirkan. Karena masih pembukaan 2," imbuhnya. 

Surat dari Keluarga Erlangga Surya Pamungkas kepada Kepala Diasn Kesehatan Kota Tasikmalaya-fin - @nadiaanastasyasilvera-Instagram

BACA JUGA:

Kemudian, Anisa dibawa ke ruang bersalin dan dicek pada pukul 24.00 WIB. Namun, sikap bidan tersebut tetap cuek kepada Anisa. Bahkan, kata Erlangga, bidan di klinik tersebut tidak memberikan edukasi dan pelayanan yang baik kepada ibu hamil. 

"Bidan masih sibuk dengan handphonenya. Istri saya terus menerus menangis kesakitan. Setelah itu baru dilihat keadaannya," tutur Erlangga. 

Tepat pukul 22.00 WIB, Anisa melahirkan. Saat proses melahirkan tersebut, si bidan tidak berhenti main handphone. 

"Parahnya bidan jaga tersebut malah menjadikan istri saya bahan praktek kepada mahasiswa yang sedang praktek di kilinik tersebut. Bidan ngan mata kuliah kebidanan kepada mahasiswi praktek," jelasnya.

Berat bayi pada saat lahir menurut bidan jaga di Klinik Alifa 1,7 Kg. Tapi bidan tidak memberitahu berapa tinggi bayi. Pihak keluarga juga menanyakan jenis kelamin bayi, serta berapa jumlah jahitan Anisa.

BACA JUGA:

Namun, si bidan tidak memberitahunya. Selain itu, keluarga juga tidak diperbolehkan masuk ke ruang bersalin.

"Yang membuat saya sakit hati ada salah satu bidan malah menyuruh istri saya ke kamar mandi untuk bersih-bersih sendirian. Yang benar saja masa ibu yang baru selesai melahirkan disuruh bersih- bersih sendirian ke kamar mandi. Disuruh buang air kecil sendirian. Istri saya masih sangat lemas. Pusing, napasnya juga sesak. Mau bangun pun bingung karena takut kenapa-kenapa," urainya. 

Kakak Erlangga yaitu Nadia meminta bantuan bidan untuk memapah. Tetapi bidan tidak mempedulikannya. Akhirnya, Nadia yang memapah Anisa ke kamar mandi dan membersihkan darahnya.

"Masih banyak sisa darah di badan istri saya. Di punggung, di perut di kaki semuanya. Sama sekali tidak dibersihkan. Hanya ditutupi kain samping. Malah kakak saya yang membersihkan darah pasca melahirkan. Mengganti baju karena banyak darahnya. Setelah dibersihkan kakak saya kembali menidurkan istri saya ke ruang bersalin," bebernya. 

Rizal Husen
Penulis