FIN.CO.ID- Arab Saudi, yang sering dianggap sebagai pemimpin de facto dunia Muslim, menolak usulan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mengusulkan agar memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel.
Sikap Arab Saudi ini diikuti oleh negara Islam lainnya, seperti Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania dan Djibouti.
Usulan memutus hubungan dengan Israel diperkenalkan oleh Aljazair dalam KTT tersebut. Sementara Iran, mengusulkan agar negara-negara muslim memasukkan Israel sebagai negara teroris.
BACA JUGA:
- Arab Saudi Tunda Rencana Normalisasi dengan Israel Buntut Serangan ke Warga Gaza
- Israel Tiap Hari Habiskan Dana Rp 4,18 Triliun untuk Perang di Gaza, Negara di Ambang Bangkrut?
Seorang wanita memegang Bendera Israel sebagai bentuk dukungan--The Times of Israel
Usulan lainnya seperti wilayah udara Arab dilarang dipakai untuk penerbangan Israel. Dan pemblokiran pasokan minyak ke Israel sebagai pengaruh untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Namun Arab Saudi bersama UEA, Yordania, Mesir, Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania, dan Djibouti menolak usulan tersebut.
Keputusan Arab Saudi untuk menolak usulan tersebut selaras dengan peran historisnya sebagai kekuatan penstabil di kawasan.
BACA JUGA:
- Sebut Hamas Teroris, Disney Donasikan Rp 31 Miliar ke Israel
- MUI Imbau Umat Islam Berhenti Konsumsi Produk Israel, Ini Daftarnya Ada McD, Aqua, Sampai Adidas
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang berbicara pada pertemuan puncak tersebut, menganggap Israel bertanggung jawab atas “kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina” dan menyerukan gencatan senjata segera.
Namun, fokus Kerajaan Arab Saudi dalam menyelesaikan perang di Gaza hanya melalui jalur diplomatik.
Sementara Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko semuanya selama ini memiliki hubungan dengan Israel. Tiga negara lainnya, termasuk Arab Saudi sedang menormalisasi hubungan dengan Israel sejak tahun 2020.
Hubungan negara-negara tersebut dengan Israel telah menghasilkan kerja sama diplomatik, militer, dan keamanan yang erat, serta perdagangan yang berkembang dengan Israel.
Meskipun Iran tidak terlibat langsung dalam perang Gaza, Iran mendukung kelompok militan di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman yang sejak 7 Oktober menyerang Israel.
Hizbullah, aktor non-negara yang kuat di Lebanon, telah terlibat dalam pertempuran lintas batas dengan Israel yang telah mengakibatkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq