FIN.CO.ID- Hamas marah dengan pernyataan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell yang mengutuk pejuang Palestina itu menggunakan Rumah Sakit warga sipil sebagai tameng.
Hamas mengecam tuduhan Josep Borrel tersebut dan menganggapnya tidak manusiawi.
“Tuduhan Borrell adalah pemutarbalikan fakta dan kedok Eropa agar penjajah (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Senin 14 November 2033.
Hamas mengatakan, ada banyak kesaksian dan fakta yang menginformasikan bahwa Israel menyasar warga sipil Palestina yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
BACA JUGA:
- Sebut Hamas Teroris, Disney Donasikan Rp 31 Miliar ke Israel
- Viral Riyadh Bajrey Tuduh Hamas Buatan Israel: Kurang Ajar Mereka!
Rudal Hamas hantam kota-kota Israel--Istimewa
“Pernyataan berbahaya ini mengabaikan semua foto, kesaksian, fakta, dan laporan internasional yang mengonfirmasi bahwa tentara pendudukan telah membunuh lebih dari 11.000 korban, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Hamas.
Pada Minggu 12 November, Josep Borrell mengutuk Hamas menggunakan rumah sakit dan warga sipil sebagai tempat berlindung.
“Warga sipil harus diizinkan meninggalkan zona pertempuran. Permusuhan sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar terhadap warga sipil,” tulis Borrell di platform sosial X.
Komentar Borrell muncul setelah Israel menuduh Hamas mendirikan pusat komando militer di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Hamas membantah keras tuduhan itu.
BACA JUGA:
- Alasan Arrazy Hasyim Tidak Dukung Hamas Palestina: Mereka Ikhwanul Muslimin
- Bang Onim Sindir Buya Arrazy yang Bahas Hamas: Mohon Maaf Ilmunya Baru 1 Persen
Meskipun mengutuk penggunaan "tameng manusia" oleh Hamas, diplomat tingkat tinggi Eropa itu menyatakan keprihatinan atas situasi mengerikan di rumah-rumah sakit yang sangat terdampak pengeboman Israel.
EU kemudian menyerukan beberapa kali jeda kemanusiaan untuk merespons memburuknya situasi di Gaza.
“Tujuannya adalah jeda segera dan koridor kemanusiaan baru harus dibangun untuk menghadapi situasi mengerikan yang dihadapi masyarakat di Gaza,” kata Borrell.
“Kami meminta Israel untuk menunjukkan pengendalian diri maksimal demi menyelamatkan nyawa warga sipil," tutur dia, menambahkan.