Catatan Dahlan Iskan

Neraka Akuntan

fin.co.id - 11/10/2023, 06:00 WIB

Trump tower

Kitab suci GAAP melarang praktik seperti itu. Juga melarang bohong. Tidak jujur. Salah ketik angka. Atau menyembunyikannya. 

Tapi Trump merasa tidak bohong. Tetap jujur. Tidak curang. Ia punya alasan. Orang lain juga menggunakan alasan yang sama. Atau mirip. 

Harga 10 kali lipat itu, kata Trump, bukan kecurangan. Harga adalah relatif. Nama besar bisa mengubah harga. Trump percaya itu. Apartemen yang ia tempati punya nilai lebih tinggi karena ada nama besar yang menempatinya. Donald Trump. Kian besar nama itu kian mahal nilainya.

Nama adalah merek.

Dalam akuntansi merek termasuk aset. Aset bernilai. Tinggi rendahnya nilai ditentukan oleh besar-kecilnya merek. Nama besar. 

Siapa yang menentukan nilai itu? Dalam hal Trump, ia sendiri. Ia tahu namanya besar. Anda sudah tahu: ia pandai dalam membesarkan nama.

Maka ke depan lembaga penilai merek dan nama besar kian penting. Pasar modal penuh dengan permainan nilai perusahaan seperti itu.

Di Madura, di pantai, banyak terlihat ladang garam. Lalu harus dibangun gudang untuk menyimpan garam. Seadanya. Seperti tidak bernilai. 

Tapi ketika Gudang Garam jadi merek, nilainya menjadi beda. Citranya juga tidak lagi sama.

Pun di kotak rias istri Anda. Banyak jarum di situ. Berserakan. Kurang bernilai. Tapi ketika jarum menjadi Djarum berubahlah nilai dan citranya.

Maka saya ikut berdoa dalam mengikuti persidangan Trump ini: lahirnya yurisprudensi. Bagaimana menetapkan harga sebuah nilai. Lalu bagaimana nilai sebuah harga. (*)

 

Admin
Penulis
-->