Pertama, faktor Presiden RI Jokowi masih merupakan variabel yang tak bisa dibantah sebagai penyebab utama sulitnya Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo.
"Bagian terbesar publik atau 48,5 persen responden meyakini bahwa bakal capres yang akan mendapatkan endorsemen dari Presiden Jokowi untuk menjadi Presiden RI periode 2024—2029 adalah Prabowo Subianto," jelasnya.
Bergabungnya Partai Demokrat dan makin mantapnya dukungan dari partai-partai dalam KIM, kata dia, berefek positif pada kokohnya elektabilitas bacapres Prabowo Subianto.
BACA JUGA:
- Cawapres Prabowo Subianto: Erick Thohir Lebih Menjanjikan Ketimbang Airlangga Hartarto dan Khofifah
- Survei ISC: Prabowo Subianto Unggul Telak dari Ganjar dan Anies, Banyak Dipilih Warga NU dan Muhammadiyah
"Pemilih Partai Demokrat pada bulan Juli 2023 yang mendukung Prabowo baru 32,8 persen. Namun, setelah resmi bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo, meningkat menjadi 42,8 persen," tambah dia.
Faktor ketiga, keberhasilan kubu Prabowo Subianto membangun strategi inklusif untuk menampung dan mempersatukan seluruh komponen bangsa juga menjadi faktor penentu.
"Kini semua orang, semua unsur masyarakat maupun kekuatan politik seakan-akan merasa nyaman bersama Prabowo. Prabowo tidak lagi menjadi common enemy seperti pada Pilpres 2019," tutur Gema.
Periode survei LSN ini mulai 20 hingga 30 September 2023 di 38 provinsi se-Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).
Adapun margin of error kurang lebih 2,6 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
BACA JUGA:
- Luhut Binsar Pandjaitan Dilarikan ke Rumah Sakit Singapura, Kemenko Marves: Bedrest Aja Kecapean
- UU ASN Baru, Menpan RB: ASN Bisa Duduki Jabatan di TNI dan Polri Hingga Ditugaskan di Shopee
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mungkin sangat bersyukur usai ditinggal Muhaimin Iskandar yang memilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Sebab usai ditinggal Muhaimin Iskandar, elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur justru meningkat tajam.
Hasil Survei Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyebut elektabilitas capres Prabowo Subianto meningkat di Jawa Timur usai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Surabaya.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt mengatakan usai PKB hengkang ke Koalisi Perubahan, elektabilitas Prabowo Subianto naik menjadi 39,33 persen dari yang sebelumnya sebesar 33,7 persen.
"Pada Juli 2023, saat PKB dan Cak Imin mendukung Prabowo angkanya 33,7 persen. Setelah deklarasi AMIN elektabilitas Prabowo naik menjadi 39,33 persen dan menjadi bakal capres dengan elektabilitas tertinggi di Jatim," katanya dalam keterangannya, Jumat, 22 September 2023.