BACA JUGA:
- Penyebab Tewasnya Ibu-Anak hingga Jadi Kerangka Masih Menjadi Misteri
- Ditemukan Kerangka Manusia yang Tercerai-Berai
Reza menduga kasus bunuh diri ini disebabkan oleh gangguan. Biasanya yang sering terjadi ialah gangguan efektif, gangguan perasaan, dan suasana hati yang berayun.
"Pelaku acap kali punya komorbiditas lebih dari satu gangguan, lebih dari satu masalah. Kalau sesaat tadi, saya sebut ada gangguan perasaan. Maka perlu dicari tahu gangguan lain. Apa saja masalah lain. Apa saja yang juga dialami," ucapnya.
Bunuh Diri dengan Racun
Polisi tengah mengusut dugaan bunuh diri ibu dan anak tersebut menggunakan racun.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan jejak racun ini akan didalami oleh tim dari Puslabfor Mabes Polri.
"Dari laboratorium forensik juga menganalisis apakah di seputaran TKP itu ada jejak-jejak racun dan sebagainya," katanya, Jumat, 8 September 2023.
Kemungkinan penggunaan racun juga dicari lewat autopsi terhadap dua jenazah di RS Polri Kramat Jati.
Nantinya, temuan penyidik di rumah korban akan dicocokkan dengan hasil autopsi untuk menyimpulkan penyebab kematiannya.
"Hari ini tim forensik di bawah pimpinan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya sedang melaksanakan autopsi lengkap. Untuk melihat, menganalisis, jenazahnya. Apa penyebab kematiannya. Kemudian apakah ada unsur racun di dalam jenazahnya itu," tutur dia.
Hengki juga mengatakan tengah mendalami temuan lain yaitu sebuah file berjudul 'to you whomever' yang tersimpan di laptop diduga milik korban.
BACA JUGA:
- Ini Kata-Kata yang Bikin Pria Ini Tersinggung hingga Nekat Bunuh Ibu Kandung di Depok
- Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ibu Kandung di Depok Lalu Duel dengan Bapaknya
Dia mengatakan tim penyidik akan memastikan apakah file itu dibuat dan milik korban atau bukan.
"Jadi di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ucap dia.
"Apakah memang ini tulisannya jenazah ini, atau mungkin merupakan desepsi, kita enggak tahu. Mungkin ada orang juga yang nulis, kita enggak tahu," lanjutnya.
Hengki menambahkan polisi turut melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), salah satu tujuannya menguak maksud dari file berjudul 'to you whomever'.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq