Dijelaskannya pihaknya juga telah selesai menganalisis dari laboratorium (lab) forensik dan hasilnya sudah dilaporkan, kemudian dari psikologi forensik Jumat ini juga memaparkan secara lengkap.
Dia berjanji hasil temuan bakal disampaikan secara komprehensif dan meminta publik menunggu.
"Oleh karena itu rekan-rekan mohon bersabar nanti untuk Cinere, kita akan rilis lengkap dengan beberapa ahli, baik lab forensik, psikologi forensik," jelasnya.
BACA JUGA:
- Fakta-Fakta Baru Kasus Jasad Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Depok
- Penyebab Kematian Jasad Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok Diduga Bunuh Diri, Ini Alasan Kuatnya
Sebelumnya Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa ibu berinisial GAH (65) dan DAW (38) yang ditemukan meninggal dunia pada salah satu rumah, di perumahan, Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9), tidak berkomunikasi dengan keluarga inti sejak 2011.
"Ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (11/9).
Hengki menyebutkan, kasus ini hampir sama dengan kejadian Kalideres tahun 2022, yakni dari keluarga inti jauh, kemudian anaknya belum menikah.
"Nantinya didalami oleh psikologi forensik kemudian juga hubungan antara keluarga dari dua orang ini, ibu dan anaknya, dengan keluarga inti," katanya.
Masalah ini akan diteliti oleh psikologi forensik. "Apakah ini yang menjadi motif kemudian mempengaruhi sikap batin sehingga terjadi peristiwa ini," katanya.
Diduga Bunuh Diri
Kematian ibu dan anak yang jasadnya ditemukan telah menjadi kerangka di Depok, Jawa Barat diduga karena bunuh diri.
Diketahui jasad Grace (GA) dan anaknya David (DA) ditemukan telah menjadi kerangka di dalam kamar mandi di Perumahan Bukit Cinere Indah, RT 1, RW 16, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok.
Dugaan kematian ibu dan anak yang ditemukan telah menjadi kerangka itu menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri sangat kuat dengan sejumlah bukti yang ditemukan.
Dijelaskan Reza Indragiri, munculnya dugaan bunuh diri itu setelah ditemukan sebuah surat di rumah korban.
Isi surat tersebut bertuliskan to you whoever. Diungkapkan Reza, kata whoever memiliki arti siapapun.
"Menunjukkan bahwa seolah-olah penulis surat tersebut membayangkan bahwa jenazah ini akan ditemukan secara tidak sengaja. Bukan karena dicari oleh pihak tertentu. Entah keluarga, tetangga, teman, atau siapapun," ujar Reza, Sabtu, 9 September 2023.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq