![](https://fin.co.id/assets/img/banner19.png)
Kemudian, seiring adanya upaya mediasi antara K dan istrinya, K mulai menjelaskan duduk perkara permasalahan yang menimpanya.
K menjelaskan alasan dia dipecat dan adanya order fiktif yang terjadi adalah karena dirinya memiliki tunggakan utang di Adakami.
Namun, dua hari usai percobaan mediasi tersebut, istri K menolak pulang ke rumah dan teror dari debt collector Adakami terus berlanjut.
Karena masih terus menerima teror dari debt collector Adakami, K disebut mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri pada Mei 2023. Teror dari debt collector pun disebut terus berlanjut usai K meninggal.
"Pihak keluarga mengangkat telpon yang terus menerus meneror K setelah K meninggal. Penelpon mengaku dari pihak Adakami. Keluarga kemudian berusaha untuk kasih tau bahwa K sekarang sudah meninggal," kata @rakyatvspinjol.
Namun, demikian jelas @rakyatvspinjol, pihak dari yang diduga debt collector Adakami menyangkal kabar tersebut dan tidak memedulikan catatan kematian K.
Akun @rakyatvspinjol menjelaskan, kasus tersebut pernah sampai di tangan Kepolisian.
"Polisi lah yang menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K. Di dalamnya K menulis dengan sangat jelas bahwa "Adakami telah merusak hidupnya," ungkap akun tersebut.
Terkini, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memanggil jajaran Adakami untuk mengklarifikasi kasus bunuh diri tersebut.