"Saya sendiri pernah mendengarkan cerita kemarahan yang meledak-ledak ini dari mantan Sekjen Kementerian Pertahanan. Ini karakter seorang Prabowo Subianto," urainya.
Rudi S Kamri juga menyinggung bagaimana mungkin seseorang dengan karakter seperti itu diberikan amanah menjadi kepala negara dan memiliki kewenangan yang besar.
"Jujur awalnya saya mendengar berita ini lalu saya croscek tapi saya pendam. Saya berusaha tidak mengekspos. Karena ini aib besar buat pemerintahan Presiden Jokowi," jelasnya.
Karena itu, Rudi S Kamri meminta masyarakat Indonesia cerdas memilih calon presiden. "Sekarang tinggal Anda, masyarakat pemilih di Indonesia. Cerdas memilih. Calon presiden kita yang santun menghormati orang atau karakter yang mudah marah dan temperamental seperti ini," tukasnya.
"Kalau masih menteri sudah mencekik, menampar wakil menteri di kementerian yang lain, apalagi presiden. Jangan-jangan nanti semua menterinya ditampari oleh presidennya kalau punya karakter seperti ini," beber Rudi S Kamri.
Dia menegaskan Indonesia tidak layak dipimpin oleh figur atau karakter pemimpin yang emosional. Indonesia, lanjutnya, harus dipimpin orang yang punya pengetahuan luas, kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dan mampu menahan diri dengan baik dalam menghadapi semua masalah atau problem.
"Masalah food estate itu masalah besar. Tapi kalau kita bicara konteks kenegaraan, konteks dunia ya kecil sebetulnya. Kalau yang kecil saja sudah marah, apalagi menghadapi konteks masalah yang lebih luas. Anda semua sebagai pemilih Indonesia yang memegang kedaulatan tertinggi di republik ini, pilihlah pemimpin yang baik," jelas Rudi S Kamri.
Dia mengajak masyarakat Indonesia memilih dengan cerdas. Bukan capres yang sekedar pencitraan di depan publik.
"Bukan sekedar memoles diri dan akhirnya pada saat tertentu sifat aslinya keluar jika ada masalah-masalah yang memicu emosi yang bersangkutan," terangnya.
Rudi S Kamri menambahkan insiden ini memang sudah ditutup oleh Istana. "Ditutupi dengan karpet merah. Karena ini aib besar. Ya sudahlah ini tragedi di kabinet Presiden Jokowi dan tidak berlanjut. Meskipun katanya ada trauma besar dari Wamen maupun beberapa orang yang lain yang melihat kejadian tersebut, tapi inilah yang terjadi," kata Rudi S Kamri.
BACA JUGA:
- Beredar Isu di WA Grup: Ada Capres Tampar dan Cekik Wamen di Ruang Rapat Kabinet?
- Capres Tampar dan Cekik Wamen, Alifurrahman: Wamen Aja Dicekik dan Ditampar, Apalagi Kita, Bisa Lenyap Kita!
Jubir Prabowo Subianto Membantah
Sebelumnya, Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari menyebut ada seorang capres yang juga menteri diduga menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di ruang rapat kabinet. Kabarnya, capres tersebut adalah Prabowo Subianto.
Namun, hal itu dibantah Juru Bicara (jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut Dahnil, informasi yang disampaikan Alifurrahman Asyari melalui video di Chanel Youtube Seword TV adalah hoaks atau bohong.
Menurutnya, Alifurrahman Asyari telah menebar informasi hoaks tersebut ke ruang publik melalui chanel Youtube.