Pada tahun 1907, Lasminingrat mendirikan Sekolaha Keutamaan Istri. Lingkungan terbuka dan area belajar mempromosikan pemberdayaan perempuan, membaca, dan menulis.
Sekolah ini berkembang menjadi 200 siswa dan 5 kelas, dan diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1911.
Seiring berjalannya waktu, sekolah ini terus berkembang dan pada tahun 1934 diperluas ke kota-kota lain seperti Wetan Garut, Cikajang, dan Bayongbong.
"Terima kasih Lasminingrat yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pemberdayaan perempuan Indonesia dan menjadi pelopor pendidikan perempuan" tulis Google. (*)