BACA JUGA: Kaya Aset
"Ada dua".
Apa warnanya?
"Putih semua".
Dor!
BACA JUGA: Kado Leopard
"Tembak balon itu!," pinta Donald Trump, calon presiden AS tahun 2024.
"Jangan ditembak," perintah Presiden Joe Biden.
Heboh. Ketegangan baru pun muncul menambah ketegangan lama antara Amerika dan Tiongkok. Padahal Senin depan Menlu AS Anthony Blinken dijadwalkan mendarat di Beijing. Itulah kunjungan pejabat tinggi pertama AS ke Tiongkok. Agar ketegangan dua negara bisa sedikit reda.
"Batalkan kunjungan Blinken!" ujar banyak anggota DPR dari Partai Republik.
BACA JUGA: Roys Mahkota
Mendadak, kunjungan itu batal.
Biden, khususnya Partai Demokrat, lagi diincar habis oleh Republik. Tit-for-tat. Republik kini menguasai kursi DPR, meski tipis-tipis saja. Saatnya balas dendam.
Tit-for-tat pun dilakukan. Anggota DPR pertama berjilbab, Ilhan Omar, didepak dari komisi luar negeri DPR. Ilhan dianggap anti Israel. Ada jejak digitalnyi. Ilhan, dari dapil Minnesota, sudah minta maaf atas ucapannyi itu. Tapi dia memang sudah lama jadi sasaran tembakan Republik. Trump terang-terangan minta orang seperti Ilhan harus ''pulang kampung''. Ia lebih baik membangun negara asalnyi yang miskin di Somalia.
Ketika masih berkuasa di DPR, Demokrat memang berhasil mengucilkan seorang anggota DPR dari Republik yang dianggap rasialis dan ekstrem kanan. Anda sudah tahu namanyi: Marjorie Taylor Greene.