JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebuah tambang batu bara di IUP PT NAL Sawahlunto, Sumatera Barat, meledak.
Akibat ledakan tersebut sebanyak 4 orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara enam penambang masih dinyatakan hilang karena tertimbun reruntuhan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan aparat Polda Sumatera Barat saat ini tengah melakukan penyeliidikan terkait penyebab ledakan.
"(Penyebab) masih didalami oleh Polres dan Polda Sumbar turun untuk mem-back up proses penyelidikan," katanya, Jumat, 9 Desember 2022.
BACA JUGA:Pascaledakan Bom Bunuh Diri Mapolsek Astanaanyar, Polresta Tangerang Perketat Pengamanan
Dikatakan Dedi, saat ini aparat kepolisian masih fokus mengevakuasi korban kecelakaan tambang.
Masih ada enam penambang yang masih tertimbun di lubang tambang sedalam kurang lebih 200 meter.
"Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban," ucapnya.
Dedi menjelaskan, berdasarkan laporan sementara, kecelakaan tambang batu bara (legal) pada Izin Usaha Penambangan (IUP) PT NAL Sawahlunto pada, Jumat, 9 Desember 2022 pukul 09.00 WIB.
Lokasi kecelakaan bertempat di lubang tambang IUP PT NAl Sapan Dalam Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
"Diduga adanya letupan dari dalam lubang tambang," ujar Dedi.
Adapun kronologis kejadian, sekitar pukul 09.00 WIB saat pekerja lubang memulai aktivitas penambangan tambang dalam diketahui oleh KTT PT NAL atas nama Dian Firdaus.
Pada saat pekerja sudah berada di dalam lubang tambang, lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang.
BACA JUGA:Kedekatan Tan Paulin dan Leny dengan Oknum TNI dan Polri dalam Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq