Lifestyle

Jadi Google Doodle, Angklung Pernah Bergema di Markas AC Milan

fin.co.id - 16/11/2022, 11:11 WIB

Alak musik Indonesia Angklung bergema di markas AC Milan.

Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis.

Angklung inovasi Daeng Sutigna tersebut berbeda dengan angklung pada umumnya yang berdasarkan tangga nada tradisional pelog atau salendro.

BACA JUGA:Sertifikat dari UNESCO Dipegang, Gamelan Resmi Jadi Warisan Budaya Milik Indonesia

Inovasi inilah yang kemudian membuat Angklung dengan leluasa bisa dimainkan harmonis bersama alat-alat musik Barat, bahkan bisa disajikan dalam bentuk orkestra. 

Sejak saat itu, Angklung semakin populer, hingga akhirnya PBB, melalui UNESCO, pada November 2010, mengakuinya sebagai warisan dunia yang harus dilestarikan.

Setelah Daeng Soetigna, salah seorang muridnya, Udjo Ngalagena, meneruskan usaha Sang Guru mempopulerkan Angklung temuannya, dengan jalan mendirikan “Saung Angklung” di daerah Bandung. 

Hingga hari ini, tempat yang kemudian dikenal sebagai “Saung Angklung Udjo” tersebut masih menjadi pusat kreativitas yang berkenaan dengan Angklung.

Admin
Penulis
-->