News . 21/10/2022, 19:18 WIB

Insiden Kanjuruhan, Komnas HAM: Penyebab Utamanya Gas Air Mata

Penulis : Admin
Editor : Admin

Selanjutnya, Choirul Anam mengatakan data-data tersebut akan dijadikan rekomendasi bagi seluruh pihak yang membutuhkan. Tidak menutup kemungkinan rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Otoritas Sepak Bola Dunia, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), termasuk pihak kepolisian.

BACA JUGA: Temui Lukas Enembe di Kediamannya, Komnas HAM: Kondisinya Tidak Keadaan Baik

BACA JUGA: Deolipa Gugat Komnas HAM dan Komnas Perempuan ke PTUN, Terkait Perbuatan Melawan Hukum

"Nanti kalau sudah selesai, direkomendasikan ke siapa, ke siapa pun para pihak, kalau memang FIFA penting untuk kami rekomendasikan, kami rekomendasikan ke FIFA," katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, Komnas HAM masih mengumpulkan sejumlah keterangan dan bukti-bukti terkait peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, termasuk rekaman  kamera pengawas (CCTV) di stadion.

Sabtu (1/10), kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 134 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.

BACA JUGA: Gas Air Mata Kadaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan, Peneliti Sebut Bisa Berbahaya Ada Kandungan Sianida

BACA JUGA:Polri Klaim Gas Air Mata Kedaluwarsa Tak Bahaya, dr Eva: Jangan Bilang Aman Kalau Nda Pernah Nyoba Sendiri

CCTV Rekaman yang Hilang

Tim gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kerusuhan stadion kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

TGIPF menemukan jika ada rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan yang terhapus selama 3 jam.

Berdasarkan keterangan yang diterima TGIPF dari penydik sekaligus tim labfor. Bahwa penyebab rekaman CCTV yang diduga terhapus tersebut disebabkan karena adanya gangguan internet.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan dan Kemenko Polhukam, Irjen Aremd Wijaya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com