JAKARTA, FIN.CO.ID - WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia memprioritaskan keseimbangan dan kesejahteraan mental dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022.
Bertema 'Make Mental Health & Well-Being for All a Global Priority', lebih menyoroti persoalan mental masyarakat akibat Pandemi Covid-19.
Masyarakat perlu mendapatkan kembali keseimbagan dan kesehatan mental seiring dengan kondisi pandemi.
BACA JUGA: Jokowi Tunjuk Heru Budi Hartono jadi PJ Gubernur DKI Jakarta, Ali Syarief: Rupanya Kenalan Lama
Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap kesehatan mental masyarakat dunia.
Banyak orang yang tidak bisa terhubung dengan sanak saudaranya akibat paparan virus.
Ada juga terjadi gejolak rumah tangga yang signifikan.
Hingga, tekanan mental pada anak-anak akibat harus belajar dari rumah.
BACA JUGA: AHY Sebut Demokrat Masih Ogah Berkoalisi, Ini Alasannya
BACA JUGA:Isu Ijazah Palsu Jokowi Kembali Mencuat, Gibran Rakabuming Buka Suara
"Kemampuan untuk terhubung kembali melalui Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 akan memberi kita kesempatan untuk menyalakan kembali upaya kita untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan mental," tulis WHO di laman resminya.
Menurut WHO, banyak aspek kesehatan mental yang telah menjadi tantangan.
Sebelum Pandemi Covid-19, tepatnya di 2019, diperkirakan satu dari delapan orang secara global hidup dengan gangguan mental.
Pada saat yang sama, layanan, keterampilan, dan pendanaan yang tersedia untuk kesehatan mental masyarakat masih sangat terbatas.
BACA JUGA: Ganjar - Airlangga Kalahkah Anies - AHY dan Prabowo - Puan di Survei LSI Denny JA
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq