MALANG, FIN.CO.ID - Pihak Keluarga Abdus Syakur bilang dia adalah Aremania terkait putra Kiai Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ath-Thohirin Gondanglegi Malang jadi korban tragedi Kanjuruhan, Jawa Timur.
Suporter bertindak ricuh imbas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor tipis 2-3 untuk tim tamu di BRI Liga 1 2022/2023.
Mengetahui klub kebanggaan mereka kandas oleh rival bebuyutan, para suporter tiba-tiba turun dari tribune dan masuk ke dalam lapangan.
Tak hanya itu, suporter juga turut merusak sarana fasilitas stadion dan terpantau pula ada dua mobil polisi yang kena imbasnya.
Bahkan terkini, banyak suporter meregang nyawa imbas pihak keamanan melepaskan gas air mata ke tribune penonton.
Terlebih para suporter kesulitan untuk evakuasi dari tribune lantaran pintu keluar terlambat dibuka selebar-lebarnya.
Korban yang meninggal dunia salah satunya adalah putra kiai Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ath-Thohirin Gondanglegi bernama Syahrulloh Bin Abdul Jalil.
Peristiwa ini terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober 2022. Selain Syahrulloh, setidaknya ada 124 korban jiwa lainnya.
Paman korban, Abdus Syakur bercerita, pihak keluarga mendapat kabar meninggalnya Syahrulloh pada pukul 00.00 dini hari WIB.
Kabar tersebut didapat dari teman korban, Syahrul dikabarkan sudah meninggal di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur.
Abdus Syakur bilang bahwa tidak ada firasat apa-apa terhadap mendiang Syahrulloh yang pergi menonton Arema FC secara langsung.
Abdus Syakur, pihak keluarga dari putra Kiai Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ath-Thohirin Gondanglegi Malang jadi korban tragedi Kanjuruhan, Jawa Timur.-wearemania.net/Agung Prima-
"Tidak ada firasat apa-apa, dia baik-baik saja," kata Syakur di Ponpes Miftahul Ulum Ath-Thohirin Gondanglegi.