Hengky Luntungan pun menantang SBY berdebat terkait Partai Demokrat.
"Anda yang dikatakan senior di Partai Demokrat, ayo saya mau debat. Atau siapa yang paling senior. Silakan. Tapi jangan kau pasang anak-anak kemarin pagi. Memalukan sekali," imbuhnya.
Di akhir videonya, Hengky Luntungan meminta maaf jika nada bicaranya terbawa emosional.
BACA JUGA: Susi Pudjiastuti Respons Soal Wakil Ketua DPRD Depok Injak Sopir Truk: Yaampun Jahat Sekali
"Saya juga mohon maaf kalau dengan tingkat emosional yang tinggi saya bicara terlalu keras. Saya mohon maaf beribu maaf. Karena terbawa emosi oleh karena kebohongan. Saya mohon maaf kepada Pak SBY, kepada semua agar berjalanlah di jalan yang lurus. Berhentilah untuk menipu dan membohongi. Terima kasih. Wassalam," pungkas Hengky Luntungan.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada tanda-tanda pemilu 2024 tidak jujur dan tidak adil.
SBY mengaku siap turun gunung menghadapi pemilu. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat.
Presiden ke-6 RI itu juga bilang, ada informasi yang diterimanya, soal pilpres yang akan diatur hanya diikuti dua capres-cawapres
BACA JUGA: Infrastruktur Era SBY dan Jokowi Ojo Dibandingke, Pengamat: AHY Frustasi Gagal Bangun Elektabilitas
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” tegas SBY.
“Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden) saja yang dikehendaki oleh mereka,” lanjut SBY.
Menanggapi pernyataan SBY tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopohukam), Mahfud MD mengatakan, setiap Pemilu pasti ada kecurangan. Termasuk di era SBY.
"Ada atau tidak ada tudingan dari Pak SBY, Pemilu pasti diwarnai kecurangan. Pada zaman Pak SBY juga banyak kecurangan. Sebagai hakim MK (Mahkamah Konstitusi) ketika itu saya tahu itu," kata Mahfud MD, Kamis 22 September 2022.
Mahfud mengatakan, kecurangan di era SBY bukan kecurangan dilakukan oleh pemerintah. Tetapi oleh para pendukung partai politik.