Harga Solar dan Pertalite Naik, Tifatul Sembiring Tegas: Nafas Rakyat Kian Seret

fin.co.id - 24/08/2022, 13:05 WIB

Harga Solar dan Pertalite Naik, Tifatul Sembiring Tegas: Nafas Rakyat Kian Seret

Politikus PKS Tifatul Sembiring.

(BACA JUGA: Fraksi PKS Tegas Tolak Wacana Kenaikan Harga BBM Pertalite)

"Sedangkan kenaikan harga Solar diperkirakan sebesar 1,04 persen, sehingga sumbangan inflasi kenaikan Pertalite dan Solar diperkirakan bisa mencapai 1,97 persen," sambungnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Pada Juli 2022 angka inflasi telah menyentuh 5,2 persen secara year on year (yoy), sehingga total inflasi ketika harga BBM bersubsidi naik, menurutnya, mencapai 7,17 persen (yoy). 

Fahmy menuturkan angka inflasi itu jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi yang terjadi tahun lalu yang berada pada kisaran 3 persen (yoy).  

"Dengan inflasi sebesar 7,17 persen akan memperburuk daya beli dan konsumsi masyarakat, sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi yang sudah dicapai dengan susah payah sebesar 5,4 persen," imbuh Fahmy.

(BACA JUGA: BBM Tak Naik, Menkeu Sri Mulyani: Lakukan Mitigasi atau Subsidi Tambah Rp198 Triliun)

"Selain itu inflasi sebesar 7,17 persen akan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok yang memperberat beban rakyat, terutama rakyat miskin," tambahnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan rakyat miskin yang tidak pernah menikmati subsidi BBM lantaran tidak punya kendaraan bermotor juga harus berkorban akibat kebaikan harga BBM bersubsidi.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa opsi kebijakan yang akan dipilih terkait subsidi BBM adalah tidak memberatkan beban rakyat miskin.

Berdasarkan pernyataan Jokowi itu, kata Fahmy, sesungguhnya mengisyaratkan bahwa Jokowi tidak menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat karena pertaruhannya cukup besar.

(BACA JUGA: Puja Puji Bos Pertamina Usai Polri Berhasil Bongkar 49 Kasus Penyelewengan BBM Subsidi )

"Memang beban APBN untuk subsidi energi semakin membengkak hingga mencapai Rp502,4 triliun," jelas Fahmy.

"Namun perlu diingat bahwa beban subsidi Rp502,4 triliun adalah total anggaran subsidi energi yang terdiri dari subsidi BBM, elpiji tiga kilogram, dan listrik," lanjutnya.

Admin
Penulis