Fraksi PKS Tegas Tolak Wacana Kenaikan Harga BBM Pertalite

Fraksi PKS Tegas Tolak Wacana Kenaikan Harga BBM Pertalite

Anggota DPR RI komisi VII dari fraksi PKS, Mulyanto.-Humas PKS-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI menolak wacana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis pertalite. 

"Kami ingin menyampaikan sikap PKS, bahwa PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Mengapa? Karena masyarakat belum pulih benar dan belum cukup kuat bangkit dari terpaan pandemi covid-19”, ungkap Mulyanto.

Penolakan tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022-2033, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2022.

Menurutnya, Mulyanto, inflasi yang mendera masyarakat saat ini sudah tinggi. Hal itu berpotensi makin parah apabila harga BBM bersubsidi dinaikkan.

(BACA JUGA:Terungkap, Ternyata Keputusan Naikan Harga BBM Bukan di Tangan Presiden)

(BACA JUGA:Wacana BBM Naik, Toyota Yakin Veloz, Avanza, Raize, atau Hybrid Bakal Jadi Pilihan)

“Masyarakat hari ini menderita inflasi sebesar 4,94 persen. Ini merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, artinya tujuh tahun yang lalu," kata dia. 

Anggota Komisi VII DPR R ini mengatakan, inflasi hari semakin parah. Bahkan untuk kelompok makanan, inflasi hari ini adalah sebesar 11 persen. 

Padahal, Gubernur Bank Indonesia (BI) bilang, seharusnya inflasi yang tertinggi hanya 5-6 persen. Tapi sekarang telah 11 persen. Itu kondisi saat belum ada kenaikan BBM bersubsidi. 

Mulyanto khawatir inflasi akan semakin tinggi jika pemerintah menaikkan harga BBM. 

(BACA JUGA:Luhut: Pemerintah Masih Menghitung Skenario Penyesuaian Subsidi BBM Pertalite dan Solar)

(BACA JUGA:APBN Surplus tapi Kenapa Pemerintah Mau Naikkan BBM?)

"Kalau harga BBM bersubsidi dinaikkan, ini dapat dipastikan inflasi sektor makanan akan meroket. Tentu saja, ini akan menggerus daya beli masyarakat, dan tingkat kemiskinan akan semakin meningkat”, katanya.

Mulyanto juga menyoroti harga minyak dunia sebenarnya sudah turun sejak beberapa bulan terakhir.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: