JAKARTA, FIN.CO.ID- Politikus Partai Gerindra, Desmond J Mahesa mendesak Irjen (Purn) Benny Mamoto untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas.
Pasalnya, menurut Desmond, sejauh ini Benny Mamoto terkesan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya pada kasus kematian Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Kompolnas yang diwakili oleh Benny Mamoto, itu sudah tidak layak lagi ia di situ. Saya melihat Benny Mamoto harus malu lah. Kalau menurut saya seorang mantan Jendral punya budaya malu, Benny Mamoto mundurlah dari Kompolnas,” kata Desmond dikutip dari akun Instagram resmi @fraksipargerindra, Kamis 11 Agustus 2022.
(BACA JUGA: Keras! Sekjen PKR Minta Jokowi Copot Jabatan Benny Mamoto di Kompolnas: Moral Komisi Ini Sudah Runtuh..)
(BACA JUGA:Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J, Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto: Saya Menyaksikannya Sendiri )
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menilai, sejauh ini pernyataan Benny Mamoto sebagai ketua harian Kompolnas di kasus kematian Brigadir J malah membuat citra Polri semakin buruk, karena terkesan ada yang disembunyikan.
“Karena itu, saya mengingatkan Benny Mamoto seharusnya tahu malu dan segera mundur dari Kompolnas,” tegas Desmond.
la mengungkapkan, Komisi III DPR setelah masa reses nanti akan segera memanggil mitra kerjanya, seperti Kapolri, Komnas HAM, LPSK termasuk Kompolnas.
Pemanggilan ini untuk melihat perkembangan kasus ini, bagaimana yang sebenarnya.
“Dan kami tetap mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan timsus atas arahan Kapolri, agar penyelesaian kasus ini lebih transparan dan Polri tetap memiliki martabat di mata masyarakat," jelasnya.
(BACA JUGA: Dianggap Seperti Komisi Tukang Catat, Jokowi Diminta Bubarkan Kompolnas)
(BACA JUGA:Kompolnas Jelaskan Alasan Jenazah Brigadir J Baru Dimakamkan Secara Kedinasan Usai Autopsi Ulang, Katanya...)
Desmond juga mengingatkan agar LPSK dan Komnas HAM tidak perlu mengikuti cara Kompolnas. Kedua lembaga ini ia ingatkan agar tak ikut berpolitik atau bahkan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya. Karena itu, ia memastikan Komnas HAM dan LPSK akan menjadi bagian yang akan dipanggil terkait kasus Brigadir J ini.
Pandangan yang sama disampaikan oleh praktisi hukum Syamsul Arifin. Dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan Kompolnas.
Hal ini menyusul pernyataan Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto yang dinilai mendukung Irjen Ferdy Sambo dalam sandiwara kematian Brigadir Yoshua atau Brgadir J.