JAKARTA, FIN.CO.ID- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong desa wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama (BUMDesma) menyediakan aplikasi Desa Wisata Nusantara sebagai media promosi desa.
"Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan Wisata Desa terdekat di lokasi kita sehingga memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih Desa Wisata dalam satu waktu," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 24 Juni 2022.
Ia mengatakan, melalui aplikasi itu wisatawan lokal maupun manca negara dapat lebih mudah mengakses informasi destinasi di sekitarnya mencakup akses, fasilitas dan lainnya.
(BACA JUGA: Mendes PDTT Sebut Dana Desa Berhasil Tunjang Aktivitas Ekonomi Warga Desa)
"Sehingga memudahkan kita untuk berkunjung banyak tempat di satu waktu. Melalui aplikasi itu kita juga bisa mengukur bagaimana BUMDes dan BUMDesma mempromosikan desa," tuturnya dalam acara penghargaan program CSR BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara.
Ia mengemukakan terdapat 1.407 destinasi wisata desa yang dikelola BUMDes dan BUMDesma dan telah terdaftar dalam aplikasi desa wisata nusantara.
Ia menambahkan, terdapat 10 destinasi wisata yang ditetapkan sebagai desa wisata yang paling banyak disukai oleh masyarakat, salah satunya desa wisata Buton di Sulawesi Utara.
(BACA JUGA: NasDem: Impor Beras untuk Keperluan Mendesak)
Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga mengatakan, kemitraan BUMN dan swasta melalui program tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) dengan BUMDes dan BUMDesma cukup membantu percepatan laju perekonomian desa.
"Itu selaras dengan tujuan SDGs Desa ke-17 yaitu Kemitraan untuk Pembangunan Desa," tuturnya.
Menurutnya, program CSR dari BUMN dan BUMN yang menyentuh ranah pemberdayaan masyarakat desa akan berdampak bagi kemajuan desa.
(BACA JUGA: Hutan Lindung Bakal Dibabat Demi Bisnis, Gubernur Kepri: Kebutuhan Sangat Mendesak)
"Kemitraan CSR dapat berupa pelatihan kewirausahaan dan manajemen pengelolaan BUMDes, pendampingan BUMDes, dukungan modal, sarana produksi dan lainnya," paparnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan desa wisata merupakan wujud community based tourism yang sifatnya inklusif, baik SDM, ataupun UMKM yang telah eksis.
"Salah satu hal yang perlu di dorong adalah kemauan pemangku kepentingan untuk menarik pengunjung atau wisatawan. Dengan demikian promosi adalah kunci dari pengembangan desa wisata," katanya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq