JAKARTA, FIN.CO.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih jengkel dengan insiden pembelian pipa oleh sebuah intansi BUMN pada 5 tahun lalu. Sebab pipa yang dibeli waktu itu menggunakan produk impor.
Padahal kata Jokowi, pabrik lokal sudah bisa menyediakan produk pipa dengan spesifikasi yang sama.
"Lima tahun yang lalu saya jengkel betul, sudah perintah kepada BUMN untuk beli pipa. 'Gak ada spek (spesifikasi) dalam negeri Pak. Nomornya ini Pak, ukurannya ini, terpaksa kita harus impor", ujar Presiden ulang percakapannya dengan BUMN yang tak ia ungkap namanya tersebut.
(BACA JUGA: Jokowi Cerita Dihubungi Perdana Menteri Negara Tetangga Malam-Malam Minta Kirim Minyak Goreng)
Pernyataan Jokowo tersebut diungkapkan dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, di mana ia menitipkan pesan agar pengawasan diperketat khususnya dalam afirmasi pembelian produk lokal dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
Kala itu Presiden sempat terbersit pertanyaan apakah memang sesulit itu proses pembuatan pipa, sehingga pabrik-pabrik di dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan BUMN tersebut.
Nyatanya Presiden justru mendapati bahwa pabrik pipa di Indonesia sudah mumpuni memenuhi kebutuhan yang dimaksud bahkan mengekspor produk mereka untuk negara-negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat dan beberapa lainnya di Eropa.
(BACA JUGA: Ada yang Salah dari Kinerja Menteri Jokowi, Survei Membuktikan 63,1 Persen Setuju Reshuffle)
"Loh loh loh, yang orang sana beli produk pipa kita, malah kita beli impor. Ini kan...sekali lagi kita ini orang pintar-pintar tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf," katanya.
Presiden berpesan agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) beserta segenap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) agar mengawasi afirmasi belanja produk lokal dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
"Saya minta ini betul-betul berhasil. Sehingga bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi, growth kita menjadi bertambah. Lapangan pekerjaan kita menjadi semakin banyak karena kita beli produk-produk produksi dalam negeri," katanya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq