JAKARTA, FIN.CO.ID - Korea Utara tiba-tiba mengimpor jutaan masker, 1.000 ventilator.
Hal ini dilakukan beberapa bulan sebelum Korea Utara mengakui secara resmi wabah COVID-19 pertamanya.
(BACA JUGA: Detik-detik Pencuri Besi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tertangkap, Enam Potong Besi Dilempar, Kemudian...)
Impor jutaan masker dan 1.000 ventilator dan mungkin vaksin dari China tersebut menurut data perdagangan yang dirilis Beijing.
Dua pekan lalu, media pemerintah mengumumkan wabah COVID-19, memicu kekhawatiran soal pasokan medis, kelangkaan vaksin serta krisis pangan.
Data China memperlihatkan bahwa bahkan sebelum pengumuman itu, Korut mulai menimbun.
Korut diketahui tidak melakukan kampanye vaksin COVID-19 apapun secara signifikan.
(BACA JUGA: Tragis! Tak Mendengar Klakson Kereta, Kepala Pekerja Terpisah dengan Badan Tertabrak KRL di Serpong )
Namun, pada Februari China mengekspor vaksin tak diketahui senilai 311.126 dolar AS (sekitar Rp4,5 miliar) ke negara tetangga itu, menurut data yang dirilis Mei ini.
China melaporkan tidak ada ekspor vaksin lain ke Korut di bulan lain tahun ini atau sepanjang tahun lalu.
Sejak Januari sampai April, Korut membeli lebih dari 10,6 juta masker dari China, setelah tidak melakukan impor pada Desember 2021.
Selama periode itu, China juga mengekspor hampir 95.000 termometer, lebih dari 33 kali lipat dibandingkan pada 2021.
(BACA JUGA: Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Kegep' Pekerja, Langsung Diserahkan ke Polisi)
China mengekspor 1.000 ventilator noninvasif ke Korut pada April senilai 266.891 dolar AS (sekitar Rp3,8 miliar), serta pasokan laboratorium yang dapat digunakan pada alat tes COVID-19.
Produk impor medis lainnya mencakup sarung tangan karet dan alat pelindung diri
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq