KAYUAGUNG, FIN.CO.ID – Marimin tiba-tiba hilang saat menjala ikan di Blok 2 Kanal Wahyuni Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).
Warga Blok 2 Jalur 33 Nomor 1, Desa Persiapan Bumi Asri Mandira, Kecamatan Sungai Menang OKI, berusia 47 tahun itu hilang diseret buaya, Senin, 16 Mei 2022.
Marimin hilang sekira pukul 12.00 Wib. Hingga saat ini korban masih dilakukan pencarian.
B(BACA JUGA:Cari Kerang dengan Kakek di Sungai, Gadis Remaja Hilang Diterkam Buaya)
“Iya memang benar siang tadi ada warga yang sedang menjala dan hilang diseret buaya. Padahal sudah biasa dilakukan warga mencari ikan dengan menjala atau alat jaring di Kanal itu,” kata Camat Sungai Menang, Syawal Harahap, Senin, 16 Mei 2022.
Diceritakan, bermula dari korban menjala ikan di lokasi, tiba-tiba jala yang ditebar itu tersangkut, sehingga korban ini turun ke air dengan maksud ingin melepaskan sangkutan dari jalanya. Tak disangka saat korban berada di air, ada buaya dan langsung menyeretnya ke dasar kanal hingga hilang di kanal depan Jalur 41 – 42 Wahyu Mandira Sungai Menang. Lokasi tempat kejadian itu bisa dikatakan memang habitatnya buaya.
“Kejadiannya sekira pukul 12.00 Wib. Saat itu, korban Marimin ini berdua dengan temannya menjala ikan di kanal. Lalu jala yang ditebarkan korban tersangkut, lalu turun ke air dan diseret buaya,” jelas Camat.
(BACA JUGA: Ternyata di Lokasi Warga Diserang Buaya, Ada 14 Buaya Besar Belum Termasuk Anak-anaknya)
Dalam peristiwa itu, korban diseret buaya disaksikan oleh temannya yang ikut menjala ikan. Kemudian teman korban memberitahu warga lainnya agar turut mencari korban yang hilang diseret buaya.
“Kami selaku pemerintah Desa dan Kecamatan selalu menghimbau agar masyarakat selalu hati-hati terhadap hewan air buas itu. Yakni jangan turun ke air. Sebab jika kita berada di perahu atau lainnya, buaya tidak akan mengganggu,” ungkap Syawal.
Selanjutnya, kedepan pemerintah Kecamatan melalui Pemkab OKI akan berkoordinasi dengan BKSDA Provinsi Sumsel guna mencari solusi untuk mengurangi populasi buaya dengan cara menangkap. Dengan tujuan untuk ditangkarkan oleh BKSDA.
“Kita imbau masyarakat jangan melakukan aktifitas di kanal apalagi pada saat malam hari karena populasi buaya semakin banyak. Dan memang daerah tersebut merupakan habibat buaya,” tutupnya.