Internasional

Vitali dan Wladimir Klitschko: Perang di Ukraina Hasil Kegilaan Satu Orang, Darah Akan Bercampur Air Mata

fin.co.id - 25/02/2022, 16:50 WIB

Vitali (kanan) dan Wladimir Klitschko menegaskan akan mempertahanan kedaulatan Ukraina dari serangan Rusia.

(BACA JUGA: Rusia Rebut Pembangkit Nuklir Chernobyl, Presiden Ukraina: Ini Deklarasi Perang Melawan Seluruh Eropa)

"Tidak ada demokrasi tanpa demokrat. Putin menjelaskan dia ingin menghancurkan negara Ukraina dan kedaulatan rakyatnya. Kata-kata diikuti oleh misil dan tank. Kehancuran dan kematian menimpa kita. Darah akan bercampur dengan air mata," cuit Wladimir pada Jumat (25/2/2022).

Menurutnya, orang-orang Ukraina kuat. Rakyat Ukraina akan tetap setia dalam peristiwa yang mengerikan itu. Ukraina, lanjutnya, adalah bangsa yang mendambakan kedaulatan dan perdamaian. 

Rakyat Ukraina menganggap orang Rusia sebagai saudara. Pada dasarnya mereka tidak menginginkan perang tersebut.

(BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina Jokowi Tegas: Setop Perang! Perang Itu Menyengsarakan Umat Manusia)

"Kami rakyat yang mendambakan kedaulatan dan perdamaian. Kami menganggap orang-orang Rusia adalah saudara," tulis Wladimir. 

Dia menyebut seseorang dapat melakukan sesuatu dengan memobilisasi dan mengorganisir demonstrasi besar-besaran. 

"Buat suara Anda didengar. Jadikan suara demokrasi didengar. Katakan dengan lantang dan jelas hukum internasional dan demokrasi sedang diserang. Perang adalah kejahatan terbesar dan kehidupan itu suci," lanjutnya.

(BACA JUGA: Rusia Menggila! Presiden Ukraina Minta Bantuan ke Pemimpin Dunia)

Menurutnya, demokrasi adalah rezim yang rapuh. Sebab, demokrasi tak bisa membela dirinya sendiri. Perlu niat dari rakyat dan komitmen semua orang. Dia menyebut tak ada demokrasi tanpa para demokrat.

"Perang melawan negara saya ini bukan hanya hasil dari kegilaan satu orang. Tetapi juga hasil dari kelemahan demokrasi Barat selama bertahun-tahun. Kegilaan ini harus dihentikan sekarang. Pemerintah perlu mengatakannya dengan lantang dan jelas," papar Wladimir. 

Saat ini, jelas Wladimir, dunia menyaksikan betapa sembrono dan mematikannya imperialisme. Tidak hanya untuk Ukraina, tetapi seluruh dunia. "Biarlah sejarah menjadi pelajaran untuk tidak terulang kembali," terangnya. 

(BACA JUGA: Ukraina Klaim Tewaskan Puluhan Tentara dan Tembak Jatuh Enam Pesawat Rusia)

Selain itu, Wladimir juga meminta bantuan Internasional untuk menghentikan agresi militer Rusia ke Ukraina. 

"Invasi Rusia ini sangat menakutkan. Kami meminta seluruh dunia menghentikan pembunuhan terhadap warga Ukraina," pinta pemegang sabuk juara dunia tinju kelas berat versi WBA Super, IBF, WBO, IBO pada 2011 hingga 2015 ini.

Admin
Penulis
-->