bisa jauh lebih besar lagi –secara matematis.
Ini gelombang ketiga bagi Indonesia. Atau gelombang keempat bagi dunia.
Di gelombang ketiga dunia, dulu, kita ditenangkan oleh grafik: tidak setinggi gelombang dua.
Baik kasus barunya maupun tingkat kematiannya.
Lalu muncul teori: gelombang-gelombang berikutnya pasti kian menurun. Lalu menurun lagi.
Terus begitu. Sampai akhirnya dianggap biasa: seperti flu.
Ternyata gelombang keempat dunia justru lebih tinggi. Jauh sekali. Pun dibanding gelombang
yang mana saja. Lihatlah grafik dari Worldometer itu. Dulu, melihat grafik gelombang kedua,
rasanya ngeri: kok tinggi sekali. Kini setelah ada grafik gelombang keempat, grafik
gelombang dua itu hanya seperti gunung di Iowa dibanding gunung Galunggung di Jawa
Barat.
Memang masih ada yang membuat tenang: grafik angka kematian gelombang keempat dunia
itu lebih rendah dari tiga gelombang sebelumnya.
Inggris, Amerika, Prancis adalah juara-juara kasus baru gelombang empat dunia. Justru
Afrika Selatan –tempat munculnya varian Omicron– sudah menurun drastis sampai ke tingkat