Vaksin Cina Makin Populer

fin.co.id - 21/01/2021, 14:00 WIB

Vaksin Cina Makin Populer

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Industri vaksin Cina makin populer di pasar internasional, khususnya yang memproduski vaksin Covid-19. Di Cina, terdapat 18 industri vaksin yang akan memaksimalkan kapasitas produksinya.

Salah satunya Sinopharm akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 1 miliar dosis pada 2021. Sedanglan Sinovac juga akan menambah kapasitas produksinya hingga 1 miliar dosis.

BACA JUGA:  BPPTKG Sebut Gunung Merapi Alami Erupsi Efusif Sejak Awal Januari

"Industri vaksin Cina memasuki sedang masa keemasan. Sebelum muncul pandemi Covid-19, di Cina hanya ada empat perusahaan yang mendapatkan persetujuan masuk pasar internasional," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Vaksin Cina (CVIA), Feng Duojia, dikutip dari Economic Daily, Rabu (20/1/2021).

BACA JUGA:  Sebut FPI Suka Bantu Masyarakat, Muannas ‘Semprot’ Pandji Pragiwaksono: Zalim Anda

Dalam daftar negara pemebeli vaksin Cina tersebut, Indonesia menjadi negara importir terbesar vaksin Covid buatan China. Hal itu dilihat berdasarkan data hingga pemesanan (order) per Januari 2021.

Indonesia memesan 125 juta dosis vaksin corona yang dikembangkan Sinovac. Sementara, Brazil berada di peringkat kedua dengan pemesana 100 juta dosis vaksin yang diproduksi perusaha.

BACA JUGA:  Jokowi Pastikan Korban Gempa di Sulbar akan Dapat Bantuan Hingga Rp50 Juta

Selain Indonesia dan Brasil, Sinovac juga diimpor oleh Cile (sebanyak 60 juta dosis), Turki (50 juta), Filipina (25 juta), Malaysia (14 juta), Hong Kong (7,5 juta), Thailand (2 juta), dan Ukraina (1,91 juta).

BACA JUGA:  Ari Wibowo Pindah Keyakinan ke Kristen, Permadi Arya: Kadang Saya Merasa Tuhan tak Adil

Sementara, Mesir menjadi negara terbesar importir vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm sebanyak 40 juta dosis. Disusul kemudian oleh Argentina (38 juta), Maroko (10 juta), Arab Saudi (3 juta), Pakistan (1,2 juta), Serbia (1 juta), Peru (1 juta), Hungaria (1 juta), dan Senegal (200 ribu).

BACA JUGA:  BNPB Pastikan Upaya Pencegahan Covid-19 di Sulawesi Barat Berjalan dengan Baik

Wakil Duta Besar RI untuk Cina, Dino Kusnadi menyebut, sampai saat ini Indonesia sudah menerima tiga kali pengiriman vaksin dari Sinovac. Terakhir, Indonesia menerima 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah dari Sinovac pada Selasa (12/1/2021) pekan lalu.

"Pengiriman bentuk bulk (curah) dalam kontainer berpendingin khusus, nantinya akan dikembangkan dan dikemas lebih lanjut oleh Biofarma (mitra Sinovac di Indonesia)," kata Dino.

BACA JUGA:  Kumpulkan Data Korban Gempa Sulawesi Barat, Kemensos Bakal Beri Santunan Rp15 Juta

Melansir situs resmi Satgas Penanganan Covid-19, yang dimaksud vaksin curah adalah bahan baku vaksin Covid-19. "Selanjutnya, bahan baku vaksin tersebut akan diproses dan dikemas oleh PT Bio Farma menjadi vaksin jadi yang siap digunakan," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.

PT Bio Farma sendiri adalah BUMN dengan reputasi pembuatan vaksin kelas dunia. Bio Farma diakui sebagai 1 dari 29 produsen vaksin di dunia yang dapatkan prakualifikasi dari WHO sebagai syarat Good Manufacturing Practices (GMP) dan berbagai reputasi lainnya.

Selain itu, ada hal lain yang perlu diketahui masyarakat soal kemasan vaksin Covid-19. Saat ini, ada tiga kemasan vaksin Covid-19 yang berbeda-beda. Hal tersebut menandakan tiga tahapan yang berbeda pula.

BACA JUGA:  Hasil Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air Bakal Dijadikan Dasar Keselamatan Penerbangan

Pertama, sebelum pelaksanaan vaksinasi dimulai, Sinovac melakukan uji klinis vaksinnya bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Vaksin yang digunakan untuk uji klinis ini dikemas dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine.

Kedua, vaksin Covid-19 yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah vaksin jadi yang diproduksi Sinovac langsung dan diberikan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM, yaitu dengan kemasan bernama CoronaVac.

Ketiga, Sinovac sudah mengirimkan 15 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku (vaksin curah) untuk bisa diolah menjadi vaksin jadi dan didistribusikan PT Bio Farma pada pertengahan Januari. Yang ini akan mengenakan kemasan vaksin yang berbeda juga. (der/fin)

Admin
Penulis