BUNGURSARI – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya menggulirkan program Gertak (Gerakan Nasi Kotak), bagi warga terdampak Covid-19 di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Melalui posko dapur umum mereka bersiaga melayani dalam hal keperluan makan bagi masyarakat.
“Nanti segala aktivitas yang berjalan di masyarakat akan dihentikan sementara. Yang buka kan hanya lembaga keuangan, SPBU, rumah sakit dan toko sembako. Kita siapkan nasi kotak untuk didistribusikan bagi warga terdampak yang kesulitan makan,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya H Agus Jamaludin kepada Radar, Selasa (5/5).
Pihaknya pun belakangan ini sudah mendapatkan bantuan mobil dapur umum lapangan, dari Dinsos Provinsi Jawa Barat. Nantinya, akan digunakan dalam mendistribusikan nasi bagi masyarakat. “Di halaman kantor, kita mendirikan posko dapur umum. Kemudian nasi kotak akan didistribusikan menggunakan mobil dapur umum lapangan secara mobile,” ujarnya.
Menurutnya, dapur umum tersebut akan memproduksi sejumlah nasi kotak setiap hari. Dihidangkan koki dan chef berpengalaman dalam memasak makanan. “Bantuan ini dibagikan secara mobile semua masyarakat akan diberikan termasuk penarik becak, sopir angkot, anak jalanan, pengemis, pengamen yang ada di jalanan,” tutur Agus.
Dia berharap hadirnya dapur umum bisa membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu di tengah wabah Covid-19.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya menjamin selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat Kota Tasikmalaya tidak akan mengalami kekurangan makanan atau kelaparan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalata H Ivan Dicksan mengatakan pihaknya sudah mendata semua kepala keluarga (KK) yang terdampak dan berhak mendapat bantuan.
”Jadi melalui Pak Wali Kota juga disampaikan bahwa bantuan sosial yang dari APBD sebanyak 17 ribu KK (kepala keluarga) itu akan segera diluncurkan,” ungkapnya kepada Radar, Senin (4/5).
Menurutnya, bantuan sosial yang akan diberikan tersebut tidak hanya dari satu pintu saja, tetapi juga dari Provinsi Jabar dan Kementerian Sosial.
”Jadi jaring pengaman sosial bisa segera diluncurkan, sehingga bisa membantu masyarakat yang memang benar-benar terdampak,” ucapnya.
Kalaupun masih ada yang belum ter-cover oleh bantuan sosial tersebut, menurut Ivan, segera mungkin dilaporkan kepada RT atau RW setempat untuk segera ditindaklanjuti. ”Supaya nantinya bisa diprogramkan oleh Dinas Sosial,“ jelasnya.
Menurut dia, untuk dapur umum, pihaknya sudah menyiapkan setelah jaring pengaman sosial berjalan dengan baik.
”Jika nantinya ada masyarakat yang masih membutuhkan bantuan makanan, maka dapur umum akan dioperasikan,” kata dia.
Penyediaan dapur umum dan berbagai logistik, kata Ivan, akan dianggarkan melalui biaya tak terduga, karena sifatnya darurat dan mendesak.