Diterjang 683 Gempa Tektonik

fin.co.id - 01/05/2020, 22:59 WIB

Diterjang 683 Gempa Tektonik

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sepanjang April 2020 mendeteksi 683 kali gempa tektonik di wilayah Indonesia. Bahkan di beberapa daerah seperti di Padang Lawas, Sumatera Utara menyebabkan kerusakan berat dan ringan sejumlah rumah dan tempat ibadah.

”Kejadian gempa selama April turun dibandingkan Maret yang tercatat 965 kali,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (1/5).

Gempa bumi yang terjadi selama April kebanyakan bermagnitudo kecil, di bawah magnitudo 5,0. Sepanjang April 2020 terjadi 664 kali gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 atau lebih sedikit dibandingkan jumlah kejadian gempa serupa pada Maret yang tercatat 949 kali.

Sepanjang April, gempa dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi 19 kali, lebih banyak dibandingkan pada bulan Maret, ketika terjadi 16 kali gempa dengan magnitudo di atas 5,0.

BACA JUGA: Miris! Bocah Tanpa Kepala Ditemukan di Saluran Irigasi

Dari seluruh gempa yang terjadi selama kurun itu, ada 76 gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat atau lebih banyak dibandingkan dengan kejadian pada bulan sebelumnya, sebanyak 60 kali.

Gempa merusak selama April hanya terjadi satu kali, yaitu gempa dengan magnitudo 5,1 dengan kedalaman hiposenter 16 meter yang terjadi di Tapanuli Selatan pada 30 April 2020 pukul 15.20 WIB.

Gempa tersebut menyebabkan beberapa rumah warga rusak di Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan. Selama April 2020 wilayah yang mengalami kejadian gempa aktif meliputi Aceh-Nias-Mantawai, Lampung-Selat Sunda-Jawa Barat.

Selanjutnya Selatan Jawa Timur, Selatan Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sumba, Sulawesi Tengah-Gorontalo, Laut Maluku, Ambon dan Seram, Laut Banda, Alor, Wetar, Timor, Manokwari dan Mamberamo-Jayapura.

”BMKG menyatakan bahwa penurunan aktivitas gempa bumi yang terjadi selama bulan April 2020 merupakan hal biasa dan meminta masyarakat tetap waspada mengingat wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa sehingga gempa kuat dapat terjadi kapan saja,” jelasnya.

BACA JUGA: Balita Positif Diduga Terpapar dari Orangtuanya

Sedangkan gempa bumi magnitudo 5,1 yang mengguncang Padang Lawas di Sumatera Utara pada Kamis (30/4) pukul 15.20 WIB adalah gempa tektonik yang diakibatkan aktivitas Sesar Sumatera, kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

”Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strikeslip)," kata Rahmat.

Episenter gempa itu sendiri berada di darat 24 kilometer (km) barat laut dari Padang Lawas dengan kedalaman 16 km. Hasil analisis awal BMKG menunjukkan gempa itu memiliki parameter M 5,6 sebelum dimutakhirkan menjadi M 5,1.

Menurut hasil pantauan BMKG, sampai dengan pukul 16.00 WIB belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Pemodelan gempa bumi Padang Lawas juga menunjukkan tidak ada potensi tsunami.

Guncangan gempa itu sendiri terasa di Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas Utara dan Pinangsori di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan intensitas III MMI atau getaran terasa nyata jika berada dalam rumah. Sampai berita ini diturunkan belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.

BACA JUGA: Nyatakan Perang Lawan FPI Bisa Picu Konflik Agama Seperti di Ambon

Kondisi berbeda dengan yang menerjang wilayang Kecamatan Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan. Terjadi kerusakan kategori kecil hingga parah dampak gempa tektonik magnitudo 5,6 di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Selain itu, di Kelurahan Sayur Matinggi, Masjid Asasuddin juga rusak dengan kerugian diperkirakan Rp40 juta dan satu rumah warga bernama Isak (36) rusak dengan taksiran kerugian Rp2 juta.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Irwa Zaini Adib menyatakan prihatin atas dampak gempa bumi yang telah merusak sejumlah bangunan masyarakat, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya di wilayah hukumnya. ”Namun, yang jelasnya kita akan terus melakukan koordinasi yang baik terkait berbagai kerusakan dampak gempa, bahkan sejumlah personel kita juga di lapangan tengah melakukan pendataan secara detail,” ujarnya.

Pada hari yang sama, gempa dengan magnitudo 5,0 juga sempat menggegerkan warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pukul 15.22 WIB. Warga setempat panik, namun hingga kini belum ada laporan kerusakan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Admin
Penulis