Sesak Napas, Maag Kumat atau Serangan Jantung? Ini Cara Membedakannya

Sesak Napas, Maag Kumat atau Serangan Jantung? Ini Cara Membedakannya

Nyeri dada, Jantung Image oleh oleh Pexels dari Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Maag adalah ketika lapisan yang melindungi bagian dalam perut dari asam mengalami kerusakan. Penyebab dari Maag sendiri adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Ciri mereka yang terkena maag adalah seperti nyeri pada perut bagian atas, kembung, sering bersendawa dan buang angin.

Akan tetapi pada beberapa kasus, maag juga kerap disertai dengan sesak napas, gejala yang juga dikeluhkan oleh mereka yang terkena serangan jantung.

(BACA JUGA:Agar Maag Tidak Kambuh dan Kambuh Lagi, Ikuti Tips Dokter Berikut Ini)

Sesak napas yang keluhkan penderita maag ini menurut Alodokter, terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkokan, lalu ke tenggorokan dan paru-paru.

Akibatnya, terjadi pembengkakan pada saluran pernapasan, memicu terjadinya napas berat atau yang dikeluhkan sebagai sesak napas itu.

Karena gejalanya mirip dengan serangan jantung, mereka yang juga punya masalah maag bisa-bisa salah menduga apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh mereka.

Nah, pada kasus serangan jantung, efeknya terhadap dada ini disebut memiliki ciri yang lebih spesifik.

Menurut Alodokter, mereka yang kena serangan jantung, selain mengeluhkan sesak napas dan nyeri di bagian dada, umumnya mengeluhkan sesasi dada seperti ditekan atau tertindih sesuatu.

Efek dari nyeri dada pada serangan jantung ini, disebut dapat menyebar hingga ke perut bagian atas, bahu, punggung, tenggorokan lengan dan rahang.

Pada kasus serangan jantung, juga diikuti dengan irama jantung yang tidak beraturan, dalam hal ini lebih cepat dari biasanya.

Di era pandemic saat ini, sesak napas juga dapat dikaitkan dengan paparan virus corona penyebab COVID, terlebih jika diikuti dengan batuk dan demam.

Kaitan antara Begadang dan Masalah Jantung

Menurut dr. Natash Alexander, begadang dan masalah jantung memiliki kaitan yang sulit untuk dipisahkan.

“Begadang dapat meningkatkan risiko diabetes (kencing manis), obesitas, dan penyakit jantung, “  kata dr. Natasha Alexander seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Penyebabnya menurut dr. Natasha, adalah kebiasaan orang makan tengah malam, temasuk salah satunya camilan, saat mereka asik begadang semalaman.

“Karena orang-orang yang begadang pada umumnya mengemil,”  jelas dia.

Akan tetapi menurut dr. Natasha, tidak cuma itu efek buruk begadang terhadap tubuh manusia.

Mereka yang gemar begadang tambah dia, akan terlihat lebih tua secara fisik, lantaran efek begadang terhadap kulit.

Mereka yang suka begadang juga kerap mudah lupa, bermasalah dengan kemampuan kognifit atau kemampuanya untuk berpikir.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: